Kamis, 25 April 2019

Jurnal percobaan 9 (Keisomeran geomteri)


JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I





DISUSUN OLEH :
DINDA ANGGUN EKA SAPUTRI
(NIM : A1C117079)

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Drs. SYAMSURIZAL.,M.Si




  PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
                   2019























I. Judul : Keisomeran Geometri
II. Hari/tanggal : Jumat/26 april 2019
III. Tujuan : Adapun tujuan pada percobaan kali ini adalah
  •         Untuk mengetahui isomer geometri
  •         Untuk mengetahui perbedaan konfigurasi cis dan Tran secara kimia dan fisika

IV. Landasan teori


 Dalam senyawa organik sering kita temukan atom karbon yang memiliki satu atau lebih gugus fungsi yang terikat. dimana pada atom karbon terdapat gugus fungsi yang berikatan tunggal ataupun rangkap yang memiliki perbedaan diantara keduanya. pada atom karbon yang berikatan dengan gugus fungsi yang tunggal maka gugus akan bergerak bebas sepanjang ikatan tunggal,sedangkan pada senyawa organik yag memiliki ikatan rangkap tentu tidak mampu bergerak bebas sepanjang ikatan rangkap sehingga  dapat di identifikasi ruang gugus atau atomnya,dalam hal ini dapat disebut juga dengan isomer geometri. isomer geometri dapat kita temukan pada senyawa senyawa organik yang berantai siklik misalnya pada cincin karbon sikloalkana yang terbentuk bidang pseudo  ( http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/04/20/keisomeran-geometri-transformasi-asam-maleat-menjadi-asam-fumarat/ )

  Isomer adalah molekul molekul yang mempunyai gugus yang sama namun memiliki susunan atom yang berbeda. pada umumnya,isomer memiliki memiliki sifat sifat kimia yang sama. contoh isomer antara lain seperti C3H8O,dimana terdapat tiga isomer dari rumus molekul tersebut yakni 2 molekul alkohol dan satu molekul eter. dimana kedua molekul alkohol tersebut memiliki sifat kimia yang mirip,kemudian molekul metil etil eter yang memiliki perbedaan sifat dengan kedua molekul sebelumnya  (Underwood,1987)

 Pada sebagian alkena memiliki isomer geometri cis tran yang memiliki perbedaan diantaranya. isomer cis trans diartikan sebagai pengaturan letak substituen substituen pada suatu bidang acuan. jika gugus gugus nya terletak sebidang maka disebut dengan cis , sedangkan gugus gugus yang letaknya bersebrangan disebut dengan trans . pada cis dan trans memiliki perbedan perbedaan yang dapat kita amati,perbedaan cis dan trans terletak pada sifat sifatnya  yaitu momen dipol, titik didih,densitas indeks bias, spektra ultraviolet. isomer cis trans pada ikatan rangkap memiliki keterkaitan dengan strukturnya, isomerisasi terjadi agar suatu ikatan menjadi stabil. (Muchalal,2004)

Senyawa kompleks yang mempunyai bilangan koordinasi empat,lima dan enam terjadi keisomeran cis dan trans. dimana pada bilangak koordinasi empat keisomeran hanya berlaku pada bangun yang memiliki empat sisi ligan yang memiliki jarak yang sama dengan atom pusat.contoh dalam hal ini seperti senyawa kompleks platina (Rival,1994)

Untuk menentukan sifat sifat isomer dapat kita lihat dari struktur ruang atom atom,jika pada cis dan trans maka d=dapat dilihat dari perbedaan isfat kimianya misalnya asam maleat dan asam fumarat yang masing masing merupakan cis asam butenadioat. apabila asam maleat dipanaskan dalam tabung menggunakan titik leleh diatas 130 derajat celcius maka akan menghasilkan anhidrid maleat dan 1 mol molekul air,seperti gambar berikut 

dalam hal ini,asam fumarat tidak meleleh melainkan menyublim pada suhu 128 derjat celcius dan membentuk anhidrida polimerik (Tim penuntun kimia organik,2019)


V. Alat dan Bahan

5.1 Alat
  •       Erlenmeyer
  •       Pembakar Bunsen
  •       Corong buchner
  •       Labu bulat
  •       Alat penentu titik leleh

5.2 Bahan

  • .     Anhibrida maleat
  •       HCl pekat
  •       Kondesor refluks


VI. Prosedur kerja


  •            Didihkan 20 ml air suling dalam erlenmeyer 125 ml dan ditambahkan 15 gr anhibrida maleat
  • .      Setelah larutan menjadi jernih,didinginkan labu dibawah pancaran air kran sampai sejumlah maksimum asam maleat mengkristal dari larutan,dikumpulkan asam maleat diatas corong buchner
  • .      Di keringkan dan ditentukan titik lelehnya,dipindahkan larutan filtrat ke dalam labu bundar 100 l.ditambahkan 15 ml HCl pekat dan refluks perlahan lahan selama 10 menit.kristal asam furmarat akan segera mengendap dari larutan
  • .      Di didnginkan larutan pada suhu kamar,dikumpulkan asam fumarat dalam corong buchner dan rekristalisasi dalam air
  • .      Ditentukan titik lelehnya dengan menggunakan jeling blok logam

https://www.youtube.com/watch?v=Jz33rBxxsqU

Pertanyaan

  1. berdasarkan video di atas, apa yang terbentuk ketika anhibrida maleat dicampurkan dengan HCl?
  2. Apa saja bahan yang digunakan pada percobaan tersebut
  3. Apa fungsi pemberian air hangat pada asam maleat?


3 komentar:

  1. saya RD. Abdurrahman (A1C117015), akan menjawab no. 1 menurut saya Larutan menjadi larut dan menjadi keruh saat diaduk

    BalasHapus
  2. Novela melinda (A1C117007). Untuk pertanyaan nomor 2, pada percobaan ini digunakan 3 bahan yaitu asam maleat,aquades,dan HCl

    BalasHapus
  3. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan no. 3 air hangat digunakan untuk membantu asam maleat menjadi cepat larut (A1C117071)

    BalasHapus