Kamis, 25 April 2019

Jurnal percobaan 9 (Keisomeran geomteri)


JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I





DISUSUN OLEH :
DINDA ANGGUN EKA SAPUTRI
(NIM : A1C117079)

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Drs. SYAMSURIZAL.,M.Si




  PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
                   2019























I. Judul : Keisomeran Geometri
II. Hari/tanggal : Jumat/26 april 2019
III. Tujuan : Adapun tujuan pada percobaan kali ini adalah
  •         Untuk mengetahui isomer geometri
  •         Untuk mengetahui perbedaan konfigurasi cis dan Tran secara kimia dan fisika

IV. Landasan teori


 Dalam senyawa organik sering kita temukan atom karbon yang memiliki satu atau lebih gugus fungsi yang terikat. dimana pada atom karbon terdapat gugus fungsi yang berikatan tunggal ataupun rangkap yang memiliki perbedaan diantara keduanya. pada atom karbon yang berikatan dengan gugus fungsi yang tunggal maka gugus akan bergerak bebas sepanjang ikatan tunggal,sedangkan pada senyawa organik yag memiliki ikatan rangkap tentu tidak mampu bergerak bebas sepanjang ikatan rangkap sehingga  dapat di identifikasi ruang gugus atau atomnya,dalam hal ini dapat disebut juga dengan isomer geometri. isomer geometri dapat kita temukan pada senyawa senyawa organik yang berantai siklik misalnya pada cincin karbon sikloalkana yang terbentuk bidang pseudo  ( http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/04/20/keisomeran-geometri-transformasi-asam-maleat-menjadi-asam-fumarat/ )

  Isomer adalah molekul molekul yang mempunyai gugus yang sama namun memiliki susunan atom yang berbeda. pada umumnya,isomer memiliki memiliki sifat sifat kimia yang sama. contoh isomer antara lain seperti C3H8O,dimana terdapat tiga isomer dari rumus molekul tersebut yakni 2 molekul alkohol dan satu molekul eter. dimana kedua molekul alkohol tersebut memiliki sifat kimia yang mirip,kemudian molekul metil etil eter yang memiliki perbedaan sifat dengan kedua molekul sebelumnya  (Underwood,1987)

 Pada sebagian alkena memiliki isomer geometri cis tran yang memiliki perbedaan diantaranya. isomer cis trans diartikan sebagai pengaturan letak substituen substituen pada suatu bidang acuan. jika gugus gugus nya terletak sebidang maka disebut dengan cis , sedangkan gugus gugus yang letaknya bersebrangan disebut dengan trans . pada cis dan trans memiliki perbedan perbedaan yang dapat kita amati,perbedaan cis dan trans terletak pada sifat sifatnya  yaitu momen dipol, titik didih,densitas indeks bias, spektra ultraviolet. isomer cis trans pada ikatan rangkap memiliki keterkaitan dengan strukturnya, isomerisasi terjadi agar suatu ikatan menjadi stabil. (Muchalal,2004)

Senyawa kompleks yang mempunyai bilangan koordinasi empat,lima dan enam terjadi keisomeran cis dan trans. dimana pada bilangak koordinasi empat keisomeran hanya berlaku pada bangun yang memiliki empat sisi ligan yang memiliki jarak yang sama dengan atom pusat.contoh dalam hal ini seperti senyawa kompleks platina (Rival,1994)

Untuk menentukan sifat sifat isomer dapat kita lihat dari struktur ruang atom atom,jika pada cis dan trans maka d=dapat dilihat dari perbedaan isfat kimianya misalnya asam maleat dan asam fumarat yang masing masing merupakan cis asam butenadioat. apabila asam maleat dipanaskan dalam tabung menggunakan titik leleh diatas 130 derajat celcius maka akan menghasilkan anhidrid maleat dan 1 mol molekul air,seperti gambar berikut 

dalam hal ini,asam fumarat tidak meleleh melainkan menyublim pada suhu 128 derjat celcius dan membentuk anhidrida polimerik (Tim penuntun kimia organik,2019)


V. Alat dan Bahan

5.1 Alat
  •       Erlenmeyer
  •       Pembakar Bunsen
  •       Corong buchner
  •       Labu bulat
  •       Alat penentu titik leleh

5.2 Bahan

  • .     Anhibrida maleat
  •       HCl pekat
  •       Kondesor refluks


VI. Prosedur kerja


  •            Didihkan 20 ml air suling dalam erlenmeyer 125 ml dan ditambahkan 15 gr anhibrida maleat
  • .      Setelah larutan menjadi jernih,didinginkan labu dibawah pancaran air kran sampai sejumlah maksimum asam maleat mengkristal dari larutan,dikumpulkan asam maleat diatas corong buchner
  • .      Di keringkan dan ditentukan titik lelehnya,dipindahkan larutan filtrat ke dalam labu bundar 100 l.ditambahkan 15 ml HCl pekat dan refluks perlahan lahan selama 10 menit.kristal asam furmarat akan segera mengendap dari larutan
  • .      Di didnginkan larutan pada suhu kamar,dikumpulkan asam fumarat dalam corong buchner dan rekristalisasi dalam air
  • .      Ditentukan titik lelehnya dengan menggunakan jeling blok logam

https://www.youtube.com/watch?v=Jz33rBxxsqU

Pertanyaan

  1. berdasarkan video di atas, apa yang terbentuk ketika anhibrida maleat dicampurkan dengan HCl?
  2. Apa saja bahan yang digunakan pada percobaan tersebut
  3. Apa fungsi pemberian air hangat pada asam maleat?


Selasa, 16 April 2019

Laporan praktikum percobaan 7 (sintesis aseton )

LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I




DISUSUN OLEH :
DINDA ANGGUN EKA SAPUTRI
(NIM : A1C117079)

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Drs. SYAMSURIZAL.,M.Si




       PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
              2019














VII. Data pengamatan
7.1 Sintesis aseton dengan KmnO4
No
Perlakuan
Hasil
1
Dirangkai alat destilasi

2
Aquades 85 ml+ 2 propanol + 12 ml asam sulfat pekat + kristal KmnO4
Larutan menjadi panas,saat ditambahkan kristal KmnO4 larutan menjadi menggelegak seperti mendidih dan berwarna ungu lama kelamaan berwarna betadin pekat
3
Di destilasi
Suhu pertama menetes = 78 derajat celcius (3 menit)
Suhu terakhir menetes = 76 derajat celcius (6 menit 54 detik,40 tetes)

7.2 Sintesis aseton dengan K2CrO7

7.2 Sintesis aseton dengan K2CrO7

No
 Perlakuan
Hasil
1
Dirangkai alat destilasi

2
Dibuat campuran H2SOdengan isopropil alkohol dengan cara ( 50 ml + 27,5 ml H2SO4 dan 29,2 isopropil alkohol
Larutan berwarna bening dan panas,demgan suhu 67 derajat celcius
3
Dilarutkan 10gram K2CrO7 dalam 100 ml air di gelas kimia

Berwarna orange
4
Campuran H2SO4 + K2CrO7
Larutan menjadi berwarna hijau tosca,semakin banyak K2CrO7 ditambahkan warna menjadi semakin pekat
5
Di destilasi
Suhu pertama menetes = 83 derajat celcius 7  menit 44 detik)
Suhu terakhir menetes = 83 derajat celcius (8 menit 16 detik,40 tetes


VIII. Pembahasan
 Pada percobaan kali ini dilakukan percobaan sintesis aseton,aseton merupakan senyawa keton yang paling sederhana dan tidak memiliki warna,selain itu aseton juga memiliki banyak kegunaan nya dalam kehidupan sehari hari misalnya untuk membersihkan kutek,membersihkan whiteboard yang kotor dan masih banyak lagi http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/04/03/sintesis-aseton/
.kali ini kami melakukan percobaan sintesis aseton dengan menggunakan bahan dasar isopropil alkohol dengan bantuan H2SO4 dan K2CrO7,berikut hasil percobaan yang kami lakukan :

8.1 Sintesis aseton dengan H2SO4

Pada percobaan sintesis aseton ini,kami menggunakan iso propanol sebagai bahan dasar pembuatan aseton dan menggunakan H2SO4,fungsi dari H2SO4 dalam percobaan ini adalah sebagai katalis. katalis merupakan suatu zat yang digunakan untuk mempercepat suatu reaksi namun ia tidak ikut bereaksi.pada percobaan ini,dilakukan terlebih dahulu perangkaian alat destilasi sebelum melakukan prosedur lanjut. setelah dirangkainya alat destilasi,kami mencampurkan aquades 85 ml,2 propanol,12 ml asam sulfat pekat ke dalam gelas piala,saat kami mencampurkan aquades,2 propanol dan asam sulfat ke dalam gelas piala,terlihat pada gelas piala terjadinya perubahan suhu yakni menjadi panas saat gelas piala dipegang.kemudian,kami tambahkan kristal KmnO4 ke dalam gelas piala dimana larutan berubah menjadi berwarna ungu pekat dan pada larutan timbul adanya gelegak seperti mendidih ,perubahan warna menjadi ungu pekat ketika ditambahkan dengan KmnO4 dikarenakan warna dasar pada KmnO4 adalah berwarna ungu,kemudian kami diamkan hingga larutan tidak menggelegak,di saat itu larutan menjadi berwarna lebih pekat seperti warna betadin. kemudian,larutan yang sudah dibuat kami destilasi.destilasi adalah salah satu metode pemisahan senyawa kimia yang memiliki prinsip berdasarkan adanya perbedaan kecepatan menguap.saat kami mendestilasi larutan yang menggunakan katalis KmnO4 kami mendapatkan tetesan pertama destilasi pada waktu ke 3 menit dengan suhu 78 derajat celcius,kemudian suhu terakhir menetes yaitu 76 derajat celcius dengan waktu 6 menit 54 detik sebanyak 40 tetes. dari hasil percobaan yang dilakukan kami mendapatkan banyaknya aseton adalah sebanyak 2 ml. aseton yang terbentuk tidak berwarna dan memiliki bau yang khas dengan teori yang didapat,kemudian mampu menghapus kotoran spidol pada whiteboard sesuai dengan teori.

8.2 Sintesis aseton dengan K2CrO7

pada percobaan ini dilakukan sintesis aseton,dengan menggunakan bahan tambahan yakni K2CrO7.K2CrO7 merupakan salah satu senyawa yang memiiki tingkat pengoksidasian yang kuat terkhusus jika direaksikan dengan asam sulfat pekat. pada percobaan ini,dilakukan prosedur yang sama seperti sintesis aseton dengan kalium permanganat yakni dengan merangkai alat destilasi terlebih dahulu,kemudian dibuat campuran H2SO4 dengan iso propil alkohol dengan cara 50 ml aquades ditambahkan 27,5 ml H2SO4 dan 29,2 ml 2 propanol. campuran yang dbuat berwarna bening,dan panas yang memiliki suhu 67 derajat celcius. setelah itu, di gelas kimia yang berbeda dilarutkan 10 gram kristal K2CrO7 ke dalam 100 ml air,pada pencampuran ini larutan berwarna orange. kemudian campuran H2SO4 yang sudah dibuat ditambahkan dengan larutan K2CrO7,saat ditambahkan larutan menjadi berwarna hijau tosca,semakin banyak Kalium bikromat yang ditambahkan warna hijau pada campuran semakin pekat. setelah itu di destilasi,didapatkan hasil tetesan pertama pada destilasi dengan suhu 83 derajat celcius,dengan waktu 7 menit 44 detik dan tetesan terakhir pada suhu ke 83 derajat celcius pada 8 menit 16 detik dengan hasil 40 tetes.pada percobaan sintesis aseton dengan menggunakan kalium permanganat dan kalium bikromat,keduanya menghasilkan aseton murni dengan bau yang khas.pada sintesis aseton dan kalium dikromat terlihat perbedaan  yakni pada sintesis aseton dengan oksidator kalium permanganat lebih cepat menetes daripada oksidator kalium dikromat.hal ini dikarenakan kalium permanganat merupakan oksidator yang kuat sehingga ia cepat mengoksidasi 2 propanol,dan juga pada destilasi cepat menguap.

IX. Kesimpulan

Pada percobaan yang telah dilakukan,dapat ditarik kesimpulan :


  • Aseton merupakan senyawa keton yang paling sederhana yang tidak memiliki warna dan memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari hari misalnya untuk membersihkan kuteks, keyboard pada laptop dan lain lain.dimana dalam sintesis aseton dapat dilakukan dengan bantuan menggunakan oksidato kalium dikromat dan kalium permanganat 
  • Pada sintesis aseton yang telah dilakukan,didapat bahwa sintesis aseton dengan menggunakan kalium permanganat dan kaliumdikromat dapat dilakukan dan menghasilkan aseton yang memiliki bau khas. yang membedakannya adalah rentang waktu tetesan pertama pada kalium permanganat dan kalium dikromat,hal ini terjadi dikarenakan kalium permanganat merupakan oksidator yang kuat sehingga ia cepat mengoksidasi 2 propanol dan dalam proses destilasi nya cepat menguap


X. Daftar Pustaka


Arsyad. 2011. Kimia Untuk Universitas. Jakarta:Erlangga



Ali. 2013. Amoksimasi Aseton dengan Katalis Menggunakan Hidrogen Peroksida Sebagai                    Agen Pengoksidasi. Vol 16. No 1

Hadyana. 2014. Perancang Pablik Aseton dari Benzena Kapasitas. Vol 2. No 1:42





         Ullman, Fritz, 1985, Ullmann’s Encyclopedia of Industrial Chemistry Vol 3, New York, John

         Wile and Sons Inc.







Lampiran gambar

Kalium dikromat dicampurkan dengan aquades

rangkai alat destilasi

Hasil aseton yang didapat dari destilasi dengan kalium permanganat

mendestilasi 

Hasil destilasi dengan kalium dikromat


Permasalahan
  1. Pada percobaan yang telah dilakukan apa yang dihasilkan saat sintesis aseton dengan menggunakan kalium dikromat?
  2. Menurut pendapat anda , mengapa terjadinya perbedaan waktu tetesan pada sintesis asteon menggunakan kalium permanganat dan kalium dikromat?
  3. Dari percobaan yang telah dilakukan,sebutkan berapa lama waktu dan jumlah tetesan pada sintesis aseton dengan kalium permanganat dan kalium dikromat

Senin, 15 April 2019

Jurnal percobaan 8 (Kromatografi lapis tipis dan kolom)

Percobaan 8



I. Judul : Kromatografi lapis tipis dan kolom
II. Hari/tanggal : Sabtu/13 april 2019
III. Tujuan : Adapun tujuan dari percobaan ini adalah
  • Untuk mengetahui teknik dasar kromatografo lapis tipis dan kolom
  • Untuk membuat plat kromatografi lapis tipis dan kolom kromatografi
  • untuk memisahkan suatu senyawaa dari campuranyya dengan kromatografi lapis tipis dan memurnikannya dengan kolom
  • untuk memisahkan pihmen tumbuhan dengan cara kromatografi kolom

IV. Landasan teori

 Dalam bidang kimia,tehnik pemisahan merupakan hal yang sangat penting.hal ini dikarenakan unutk memperoleh materi murni dari suatu campuran perlu diadakanya pemisahan. berbagai tehnik pemisahan dapat dilakukan untuk pemisahan campuran,misalnya seperti pemisahan kromatografi (Hendayana,2014)
Kromatografi merupakan salah satu teknik pemisahan suatu senyawa berdasarkan pendistribusian zat antara dua fase yaitu fase diam dan fase bergerak.kromatografi berasal dari bahasa latin yang dikenalkan pertama kali oleh Michael twest (1903) ,dimana ia berhasil melakukan percobaannya untuk memisahkan klorofil dan pigmen pigmen warna lain dalam ekstrak tumbuhan dengan menggunakan kalsium karbonat yang diisikan ke dalam kaca,dan digunakan Petroleum eter sebagai pelarut.dimana hasil pada percobaan tersebut adalah terdapat pita pita berwarna yang terlihat pada kolom (Alimin,2007)
 Dalam kromatografi,kita dapat memisahkan campuran senyawa menjadi komponennya berdasarkan pendistribusian zat antara dua fase,yakni fase diam dan fase bergerak.apabila suatu senyawa berinteraksi lemah dengan fase diam maka akan lebih lama tinggal dalam fase gerak dan pergerakkannya lebih cepat dalam kromatografi. kromatografi tidak hanya dapat kita gunakan sebagai pemisaham namun dapat pula digunakan untuk mengidentifikasi suatu zat. umumnya kromatografi terdiri dari beberapa tehnik seperi : kromatografi lapis tipis( TLC) ,kromatografi kolom,kromatografi gas,kromatografi ekslusif dan sebagainya. pada kormatografi lapis tipis atau biasa disebut TLC (thin layer chromatography) diawali dengan menyalut plat dengan bahan penjerap,setelah itu dikeringkan. kemudan sampel dalam pelarut yang mudah menguap disiapkan dan ditotolkan di atas pelat,setelah totolan sudah menjadi kering plat kemudian dimasukkan ke dalam bejana yang berisi larutan pengembang.sehingga kita dapat amati dalm bejana pergerakan noda yang terpisah. sehingga dalam hal ini kita dapat menentukan nilai Rf (refendation factor) nya (penuntun praktikum kimia organik I,2019)
Pada teknik kromatografi memiliki prinsip prinsip dalam pemisahannya,dimana prinsip tersebut adalah apabila komponen penyusun zat terletak pada perbedaan afinitas dalam setiap jenis anali terhadap fasa diam dan fasa bergeak maka masing masing komponen penyusun suatu zat terpisah satu sama lain. semakin kuat adsorpsi analit terhadap fasa diam dan lemah kelarutannya dalam fase gerak maka waktu tinggalnya dalam kolom lebih lama (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/04/10/325teknik-pemisahan-dengan-khromatografi/ ) 

Pada penerapan kromatografi,adsorben yang biasa digunakan pada kromatgorfai lapis tipis (TLC) umunya terdiri dari silika gel atau alumina yang dapat diacampur dengan bahan perekat misalnya kalsium sulfat untuk disolutkan pada pelat,fase bergerak akan membawa komponen campuran sepanjang fase diam pada pelat sehingga terbentuknya kromatogram (yazid,2016)


V. Alat dan bahan
5.1 Alat

  • Plat TLC
  • gelas piala
  • bejana
  • glass woll
  • gunting 
  • penggaris
  • tabung reaksi
5.2 Bahan
  • Etanol
  • Metanol
  • kloroform
  • serium sulfat
  • ekstrak daun
  • silika gel


VI. Prosedur Kerja

6.1 . Kromatografi Lapis Tipis

  • Siapkan Plat TLC
  • Dibuat larutan pengembang dalam gelas piala 1L  dengan komposisi Etanol : Metanol : Kloroform     : Etil- Asetat : n-heksan : Aseton ( 40 : 68 : 108 : 115 : 140 : 152 ) ml
  • Dibuat 10 larutan sampel daari 10 ekstrak tanaman dengan 5 ml metanol
  • Masing- masing diambil larutan sampel yang sudah di ekstrak dibubuhkan ( ditotolkan ) diatas pelat TLC dengan jarak kira-kira 1cm dari tepi pelat kaca.
  • Keringkan noda sampel dan standard dengan dryer (ditiup)
  • Masukkan pelat ke dalam bejana pengembang
  • Biarkan proses ini berlangsung sampai garis dmencapai 1 cm dari tepi atas pelat
  • Angkat pelat dari bejana, lihat noda dengan lampu UV atau dibuat larutan dengann serium sulfat
  • Hitung dan bandingkan semua Rf yang diperoleh.

6.2 . Kromatografi Kolom

  • Siapkan 10 ekstrak daun
  • Siapkan kolom kromatografi
  • Sumbat bagian bawah kolom dengan glass wool
  • Dimasukkan silika gel kedalam larutan pengembang yang telah dibuat di awal
  • Larutan tersebur kemudian dimasukkan kedalam kromatografi kolom
  • Dimasukkan sampel yang akan di kromatografi
  • Pelarut harus terus- menerus diteteskan kedalam kolom
  • Tetesan yang keluar dari kolom ditampung dengan beberapa tabung reaksi bersih dan dipisahkan berdasarkan warnanya. 
https://www.youtube.com/watch?v=kvK0JSAQ4Ek

Pertanyaan :

  1. berdasarkan video di atas,apa saja eluen yang digunakna serta sebutkan perbandingannya
  2. apa tujuan pada percobaan kali ini?
  3. apa itu kromatografi,dan sebutkan macam macamnya


Jumat, 05 April 2019

Laporan percobaan 6 (Alkohol dan fenol)


LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I




DISUSUN OLEH :
DINDA ANGGUN EKA SAPUTRI
(NIM : A1C117079)

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Drs. SYAMSURIZAL.,M.Si




       PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
         2019


















VII.Data Pengamatan

7.1 Kelarutan
NO.
PERLAKUAN
HASIL
1.
Tabung yang berisi 10 tetes etanol ditambah 2 ml air.
Ketika dicampurkan larutan etanol larut dalam air.
2.
Tabung yang berisi 10 tetes fenol ditambah dengan 2 ml air.
Ketika dicampurkan larutan fenol larut dalam air.
3.
Tabung yang berisi dengan 10 tetes madu ditambah dengan 2 ml air.
Ketika dicampurkan madu larut dalam air

7.2Reaksi dengan Alkali

NO.
PERLAKUAN
HASIL
1.
Tabung yang berisi 0.5 ml madu  ditambah dengan larutan Naoh sebanyak 5 ml dan dikocok.
Larutan menjadi berwarna kuning, dan larutannya larut.
2.
Tabung yang berisi 0.5 ml fenol  ditambah dengan larutan Naoh sebanyak 5 ml dan dikocok.
Larutan menjadi berwarna ungu dan berminyak. Ketika dikocok menjadi larut dan warna larutan menjadi bening.
3.
Tabung yang berisi 0.5 ml 2-naftol ditambah dengan larutan Naoh sebanyak 5 ml dan dikocok.
Larutan menjadi dan larut dalam NaOH.

7.3 Oksidasi dengan Asam Kromat (Pengujian Bordwell-Wellman)

NO.
PERLAKUAN
HASIL
1.
Tabung pertama diisi dengan 1 ml aseton ditambah dengan 2-butanol dan ditetesi 1 tetes reagen Bordwell-wellman.
Ketika dicampur warna tetap bening, dimasukkan reagen Bordwell-Wellman warna larutan menjadi orange dan ada gumpalan berwarna hijau tua didasar tabung. Ketika dokocok larutan makin jernih, dan gumpalan hijaunya semakin membesar.
2.
Tabung pertama diisi dengan 1 ml aseton ditambah dengan terbutil(madu) dan ditetesi 1 tetes reagen Bordwell-wellman.
Ketika dicampur warna menjadi orange dan ada hijau sedikit. Ketika dikocokwarna larutan menjadi kuning minyak, dan didinding tabung ada seperti bercak-bercak hijau yang menepel.
3.
Tabung pertama diisi dengan 1 ml aseton ditambah dengan korestrol (minyak jelantah)  dan ditetesi 1 tetes reagen Bordwell-wellman.
Ketika dicampur larutan menjadi keruh, ketika diaduk menjadi jernih. Ketika ditetesi reagen Bordwell-Wellman larutan menjadi warna orange , dibawah ada seperti serbuk dan terdapat dua fasa : orange dibagian bawah dan minyak diibagian atas.
4.
Tabung pertama diisi dengan 1 ml aseton ditambah dengan trifenil karbiol (kunyit) dan ditetesi 1 tetes reagen Bordwell-wellman.
Ketika dicampur warna larutan menjadi kuning keruh. Setelah digoncang warna larutan menjadi kuning jernih dan ditetesi reagen Bordwell-Wellman larutan menjadi warna orange, juga terdapat gelembung.

7.4 Reaksi Fenol dengan Brom

NO.
PERLAKUAN
HASIL
1.
Tabung reaksi yang diisi 1 ml fenol dan ditambah dengan 3 ml air
Larutan yang awalnya jernih ketika dicampur tetap jernih.
2.
Larutan tadi ditambah dengan HCl
Larutan tetap berwarna jernih.

7.5 Reaksi Fenol dengan Besi(III) Klorida

NO.
PERLAKUAN
HASIL
1.
Tabung 1
1-2 tetes fenol+5 mlaquades +1-2 tetes besi(III) klorida
Semua larut menjadi satu dan menghasilkan warna ungu jernih
2.
Tabung 2
1-2 tetes resorsinol+ 5ml aquades+1-2 tetes besi(III) klorida
Semua larut dan warnanya menjadi kuning jernih
3.
Tabung 3
1-2 tetes2 propanol + 5ml aquades+1—2 tetes besi (III) klorida
Semua larut dan menghasilkan warna kuning pudar

VIII. Pembahasan

Alkohol dan fenol merupakan dua senyaw organik yang memiliki gugus fungsi yang sama,dan keduanya memiliki peranan dalam kehidupan sehari hari. alkohol merupakan senyawa yang dapat bereaksi menjadi berbagai turunan misalnya seperti alkil halida dengan melalui proses reaksi subtitusi.dengan adanya sifat sifat yang dimiliki oleh fenol dan alkohol tersebut,dilakukan percobaan alkohol dan fenol. Pada percobaan ini dengan menggunakan beberapa zat yakni etanol,fenol,NaOH,n butanol,aseton dan madu. Sedangkan uji yang dilakukan pada percobaan ini adalah kelarutan,reaksi dengan alkali,oksidasi dengan asam kromat,reaksi fenol dengan brom. ( http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/28/reaksi-alkohol-dan-fenol298/
dengan hasil percobaan sebagai berikut

8.1 Kelarutan

 Pada percobaan kali ini kami menguji alkohol dan fenol dengan menggunakan uji kelarutan,dimana pada percobaan ini senyawa yang digunakan adalah etanol,fenol dan madu.
Pada tabung yang pertama,kami memasukan 10 tetes etanol (0,5 ml) kemudian ditabahkan dengan 2ml aquades.berdasarkan perlakuan yang kami amati,ketika kami mencampurkan etanol dan aquades,larutan etanol larut dalam air. Kemudian pada tabung reaksi yang kedua,kami memasukan 10 tetes fenol ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan dengan 2ml aquades,saat kami tambahkan 2 ml aquades larutan fenol larut dalam alkohol.dan pada tabung reaksi yang ketiga,kami memasukan 10 tetes madu ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan dengan 2 ml aquades,saat kami tambahkan aquades,madu larut dalam air.dengan adanya hasil pengamatan ini,kami menarik kesimpulan bahwa uji kelarutan dalam air dengan menggunakan alkohol dan fenol larut dalam air. Alkohol dapat larut dalam air diarenakan pada gugus hidroksi pada alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air,kelarutan alkohol dalam air dipengaruhi juga oleh banyak nya rantai C,semakin banyak rantai C pada alkohol maka alkohol semakin sukar larut dalam air.

8.2 Reaksi dengan alkali

Pada percobaan reaksi dengan alkali,kami menggunakan madu,fenol dan 2 naftol dan NaOH,penggunaan NaOH dikarenakan Na merupakan salah satu unsur alkali sehingga dapat diujikan. Pada tabung reaksi yang pertama,dimasukkan 0,5 ml madu kemudian ditambahkan dengan larutan NaOH sebanyak 5 ml setelah itu dikocok,saat dilakukan pengcocokan campuran menjadi berwarna kuning dan larut.kemudian pada tabung reaksi yang kedua,dimasukkan 0,5 ml fenol kemudian ditambahkan dengan NaOH sebanyak 5 ml saat dicampurkan larutan menjadi berwarna ungu dan berminyak,kemudian dikocok. Setelah dilakukan pengocokan,larutan menjadi larut dan berwarna bening. Pada tabung reaksi yang ketiga, dimasukkan 0,5 ml 2 naftol kemudian ditambahkan NaOH sebanyak 5 ml kemudian dikocok,setelah dikocok 2 naftol dan NaOH larut. Berdasarkan hasil percobaan,kami mendapatkan kesimpulan bahwa alkohol dan fenol dapat bereaksi dengan alkali.pada alkohol dapat bereaksi dengan NaOH dengan membentuk natrium alkoksida,pada fenol bereaksi dengan NaOH dengan membentuk garam natrium fenoksida

8.3 Oksidasi dengan asam kromat (Pengujian bordwell wellman)

Pada percobaan oksidasi dengan asam kromat,hal yang terlebih dahulu dilakukan adalah dengan membuat reagent bordwell wellman,dimana cara pembuatannya dengan dilarutkan 25 gr anhidrat kromatid dalam 25 asamsulfat pekat dan diencerkan dengan 75 ml air suling dengan hati hati. Pada percobaan ini,di uji alkohol dengan menggunakan madu,korestrol,trifenil karbinol,dan 2 butanol. Dimasukan 1 ml aseton kepada masing masing empat tabung reaksi yang berbeda,setelah itu ditetesi dengan 1 tetes reagen bordwell wellman setelah itu di uji. Pada pengujian pertama yakni dengan 2 butanol,saat aseton ditambahkan dengan 2 butanol campuran tetap berwana bening,kemudian setelah ditetesi 1 tetes reagen bordwell wellman warna larutan menjadi orange dan terdapat gumpalan yang berwarna hijau tua di dasar tabung reaksi,setelah itu dikocok. Berdasarkan pengamaan,setelah dikocok larutan menjad jernih dan gumpalan yang berwarna hijau menjadi semakin banyak. Saat pengujian dengan menggunakan madu,ketika madu dicampur dengan aseton warna campuran berubah warna menjadi orange dengan hijau sedikit pada campuran,setelah itu ditetesi dengan 1 ml reagen bordwell wellman warna larutan menjadi kuning minyak dan terdapat bercak bercak hijau yang menempel pada tabung reaksi.
Pada pengujian dengan korestrol,digunakan minyak jelantah. Saat minyak jelantah ditambahkan dengan aseton 1ml awalnya larutan menjadi keruh,emudian menjadi jernih ketika diaduk. Setelah ditetesi dengan reagen bordwell wellman,larutan menjadi berwarna orange dan dibagian bawah larutan terihat seperti ada dua fase yakni dibagan atas minyak,dan dibagian bawah berwarna orange.
Pada uji dengan trfenil karbiol,digunakan kunyit. Saat 1 ml aseton ditambahkan dengan kunyit yang sudah digerus,campuran menjadi berwarna kuning keruh.setelah itu didtetesi dengan 1 tetes reagen bordwell wellman larutan menkadi berwarna orangre dan terdapat gelembung.

8.4 Reaksi fenol dengan klor

Pada percobaan ini dilakukan reaksi fenol dengan brom,dimanake dalam larutan 1 ml fenol ditambahkan dengan 3 ml air aquades,setelah dicampur ditambahkan dengan air brom. Pada percobaan ini seharusnya menggunakan air brom,karena terbatasnya alat dan bahan pada laboraturium kami menggnatikan brom dengan menggunakan air klorida. Mula mula saat 1 ml fenol ditambahkan dengan 3 ml aquades larutan sedikit kerih,kemudian saat idtambahan dengan air kloruda dan digoncang larutan menjadi jernih

8.5 Reaksi fenol dengan besi (III) klorida

Pada percobaan ini direaksikan fenol dengan besi (III) klorida,dimana menggunakan tiga buah tabung reaksi dan diuji dengan fenol,resornisol,2 propanol p.pada tabung reaksi yang pertama,1-2 tetes fenol ditambahkan dengan 5 ml aquades kemudian ditabahkan 2 tetes besi(III) klorida,setelah diaduk,berdasarkan hasil pengamtan pada tabung reaksi I campuran menjadi larut dan menghasilkan warna menjadi berwarna ungu jernih. Pada tabung reaksi 2,1-2 tetes resorsinol ditambahkan dengan 5 ml aquades kemudian ditambahkan 2 tetes besi (III) klorida,pada campuran tabung reaksi 2 campuran larut dan warnanya berubah menjadi kuning jernih. Selanjutnya pada tabung reaksi ke 3, 1-2 tetes 2 propanol ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan aquades sebanyak 5ml,kemudian ditambahkan besi(III) klorida ebanyak 2 tetes kemudian diaduk, saat selesai pengadukan larutan menjadi larut dan memiliki warna kuning pudar.

IX. Kesimpulan

Pada percobaan kali ini dapat ditarik kesimpulan bahwa
  • Alkohol dan fenol merupakan senyawa yang memiliki gugus fungsi yang sama, namun alkohol dan fenol memiliki perbedaan sifat yakni pada alkohol sebagian gugus dapat larut dalam air tetapi pada alkohol yang sederhana , sedangkan kelarutan fenol dalam air akan berkurang jika gugus nonpolar terikat pada cincin aromatik
  • pada alkohol primer tidak bereaksi dengan reagent lucas,pada alkohol skeunder akan larut dan menghasilkan larutan yang bening kemudian membentuk klorida (dalam bentuk keruh)  sedangkan alkohol tersier lebih dapat bereaksi dengan reagent lucas dibandingkan dengan alkohol sekunder. reaksi fenol dan air brom menghasilkan 2,4,6 tribromofenol yang sukar larut dalam air dan fenol bereaksi dengan FeCl3 ­membentuk senyawa kompleks serta terjadi perubahan warna menjadi ungu sedangkan alkohol tidak. 
  • Alkohol memiliki kecepatan reaksi yang berbeda terhadap suatu reagen tertentu,dan memiliki hasil yang berbeda pula tergantung pada jenis alkoholnya 
X. Daftar pustaka

Arsyad.2000. Ekstraksi senyawa organik. Bandung;ITB

Dede.2013. Reaksi berkatalis asam dari suatu anhibrida. jurnal sains 5(1)

Keenan.2005. Kimia Organik. Jakarta;Erlangga


Syukri.2005. Kimia Organik I. Jakarta;Erlangga

Tim penuntun kimia organik. 2019. Tim penuntun praktikum kimia organik I. Jambi;Universitas Jambi



Pertanyaan
1. Dari percobaan yang dilakukan apa yang menyebabkan alkohol dapat larut dalam air?
2. Bagaimana hasil percobaan oksidasi dengan asam kromat dengan menggunakan trifenil karbiol?
3.Bagaimana cara kita mengidentifikasi alkohol pada oksidasi asam kromat?



Lampiran


Pengujian oksidasi dengan asam kromat



pengujian reaksi fenol dengan besi (III) klorida


Perbandingan hasil kelarutan pada madu,fenol dan 2 naftol

hasil pengujian reaksi fenol dengan klor