JURNAL
PRAKTIKUM
KIMIA
ORGANIK I
DISUSUN
OLEH :
DINDA
ANGGUN EKA SAPUTRI
(NIM
: A1C117079)
DOSEN
PENGAMPU:
Dr.
Drs. SYAMSURIZAL.,M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2019
Percobaaan 5
I. Judul : Reaksi Reaksi Aldehida dan Keton
II. Hari/tanggal : Sabtu/30 maret 2019
III. Tujuan : Adapun tujuan pada percobaan kali ini
adalah
- Dapat memahami Azas Azas reaksi senyawa karbonil
- Dapat memahami perbedaan reaksi antara aldehid dan Keaton
- Dapat menjelaskan jenis jenis pengujian kimia sederhana yang dapat membedakan aldehid dan Keton
IV. Landasan Teori
Aldehid
dan keton merupakan gugus karbonil yang memiliki gugus yang sama yakni C=O , pada
saat bereaksi aldehid memiliki kecendrungan bereaksi lebih cepat ketimbang
keton,hal ini dikarenakan atom karbon karbonil pada aldehid kurang terlindung
dibandingkan keton. Kemudian, aldehid juga sangat mudah menjalani reaksi
oksidasi menjadi asam karboksilat yang mengandung banyak karbon yang sama sedangkan
pada keton tidak. Umunya reaksi senyawa karbonil adalah reakis addisi pada
ikatan rangkap karbonil dengan nukleofil sebagai pereaksi,apabila hasil adisi
bereaksi dengan asam maka akan menghasilkan kembali senywa karbonil,sehingga
reaksi ini berguna untuk memisahkan senyawa karbonil dan campurannya (Tim Kimia
Organik,2019)
Pada umunya aldehid memiliki kereaktifan yang lebih
dibandingkan keton, karena kemudahan oksidasi yang dimiliki aldehid ini,dapat dimanfaatkan dengan
mengembangkan uji uji untuk mendeteksi gugus fungsi berdasarkan sifat nya.aldehid dan keton sebenarnya tidk memiliki ikatan hidrogen donor dimana tidak dpaat mendonasikan protonnya, oleh karena itu aldehi dan keton bertidak sebagai akseptor ikatan hidrogen,yang menyebabkan aldehid dan keton larut dengan baik di dalam air. http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/20/reaksi-reaksi-aldehid-dan-keton198/
·
Menurut (petrucci,2006) ada beberapa tes dan uji yang
dapat dilakukan untuk mempelajari sifat sifat kimia dari aldehid dan keton
- Oksidasi dengan KmnO4
- Tes Tollen
- Tes Benedict
- Tes Fehling
- Tes Iodoform
- Tes 2,4 dinitrilfenilhidrogen (2,4 – DNDH)
Pada senyawa keton yang memiliki jumlah atom C rendah
(1-5) berupa cairan yang tidak berwarna,senyawa keton juga mempunyai titik
didih yang relatif lebih tinggi dan merupakan senyawa yang non polar.(Fessenden,1997)
Aldehid dan keton umumnya memiliki warna yang harum, sehingga
sesuai dengan perkembangan zaman,wangi yang terdapat pada keton ini banyak di
manfaatkan orang orang untuk bahan dalam membuat parfum seperti yang kita
gunakan saat ini.(Solomon,2011)
V. Alat dan Bahan
5.1 Alat
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- penangas air
- pengaduk
- lampu spiritus
- erlenmeyer
- corong hirsch
5.2 Bahan
- Perak nitrat 5%
- NaOH
- Larutan amonium hidroksida
- Aquades
- Natrium sitrat
- Natrium karbonat
- Kertas saring
- CuSO4
- Kalium tartrat atau garam rochelle
- NaHSO3
- Air es
- Etanol
- HCl pekat
VI. Prosedur kerja
6.1 Uji cermin kaca,tollens.
- Disiapkan 4 tabungreaksi yang berisi pereaksi tollens (Cara membuat: disiapkan satu tabung reaksi yang bersih sekali,ke dalam 2 ml larutan nitrat 5%,ditambahkan 2 tetes larutan NaOH 5% lalu ditambahkan tetes demi tetes sambil diaduk larutan amonium hidroksida 2%hanya secukupnya agar supaya larut – pengujian akan gagal kalau terlalu banyak amonia yangditambahkan )
- Diuji benzaldehid,aseton,sikloheksanon dan formalin. Dengan jalan menambahkan masing masing 2 tetes bahan tersebut ke dalam tabung uji
- Diaduk campuran dan didiambkan selama 10 menit,bila reaksi tidak terjadi , panaskan tabung dalam kenanga air selama lima menit. Amatilah apa yang terjadi
6.2 Uji fehling dan benedict
- Ke dalam asing asing 4 tabung reaksi ditambahkan 5 ml pereaksi benedict (Cara membuatnya: larutan 173 gr atrium sitrat da 100 gr grnatrium karbonat dalam 750 aquades,aduk , saring lalu ke dalam filtrat ditambahkan perlahan larutan 17,3 gr CuSO4 dalam 100 ml air,di encerkan hingga volume total 1l) ada 5 ml pereaksi beling yang asi fresh (Cara membuat : larutan A=69 gr CuSO4. 5H2O dalam 1 L air suling )
- Ke dalam asing asing tabung ditambahkan beberapa tetes bahan yang akan diuji
- Ditempatkan tabung reaksi dalam air mendidih selama 10-15 menit.
- Di uji formaldehid,n heptanaldehid,aseton dan sikloheksanon.
6.3 Adisi bisulfit
- Dimasukkan 5 ml larutan NaHSO3 jenuh ke dalam erlenmeyer 50 ml dan didinginkan larutan dalam air es
- Ditambahkan 2,5 ml aseton tetes demi tetes sambil diaduk
- Setelah 5 menit ditambahkan 10 ml etanol untuk memulai kristalisasi , lalu disaring kristal dengan corong hirsch. Apa yang akan terjadi bila kristal dalam tabung reaksi ditambahkan beberapa tetes HCl pekat
6.4 Pengujian dengan fenilhiidrazin
https://www.youtube.com/watch?v=7I-y3I3VzM8
- 5ml fenilhidrazin di tambahkan 10 ml tetes bahan ynag akan diuji ke dalam tabung reaksi,di tutup tabung reaksi dan digoncangkan dengan kuat selama 1 -2 menit hingga mengkristal
- kristal disaring dengan menggunakan corong hirch,dicuci dengan sedikit air dingin dan rekristalisasi dengan sedikit metanol dan etanol
- dikeringkan dan ditentukan titik lelehnya,lakukan pengujian dengan benzaldehida dan sikoheksanon
- dengan cara yang sama ,digunakan 2 4 dinitrofenilhidrazin dan dibuat turunan benzaldehida dan sikoheksanon dan ditentukan titik lelehnya
6.5 pembuatan oksim
- larutan 1 gr hidroksilamin HCl dan 1,5 gr natrium asetat trihidrat di dalma 4 ml air di dalam erlenmeyer 50 ml
- dipanaskan larutan sampai 35 derajat celcius
- ditambahkan dengan sikloheksanon tutup dan goncang selama 1-2 menit
- dilihat pada waktu mana zat padat sikooheksanon oksim akan terbentuk
- didinginkan dalam lemari es
- disaring kristal dengan corong hirsch
- dicuci dengan 2ml air es
- dikeringkan dan ditentukan ttiik lelehnya.
6.6 Reaksi Haloform
- dimasukan 5 tetes aseton dalam erlenmeyer yang telah terisi 3 ml larutan NaOH 5%
- ditambahkan sekitar 10 ml larutan iodium iodida
- cara membuat : diarutkan 25 gram iodium dan 50 gr larutan kalium iodida dalam 200 ml air
- digoncang sampai warna coklat tidakhilang lagi
- diamati iodoform yang berwarna kuning akan mengendap dan bau khas yang timbul
- dilakukan pengujian terhadap isopropanol , 2pentanon dan 3 pentanon
6.7 KOndensasi Aldol
- ditambahkan 0,5 ml asetaldehid ke larutan NaOH 5%
- digoncang dan catat baunya (sisa asetaldehid)
- dipanaskan campuran selama 3 menit
- dicatat,hati hati bau tengik krotonaldehid
- disusun peralatan untuk merefluks
- dimasukkan 50 ml etanol,1 ml aseton 2 ml benzaldehid dan 5 ml larutan NaOH5%
- drefluks campuran selama 5 menit
- didinginkan labu dan dikumpulkan kristal dengan corong buchner
- direkristalisasi dengan etanol dan ditentukan titik lelehnya
Pertanyaan
- Bagaimanakah cara membuat pereaksi tollens?
- Apa yang terjadi jika penambahan amonia terlalu banyak pada pembuatan pereaksi tolens?
- Pada uji cermin kaca,tolens. apa yang kita lakukan jika semua campuran tidak terjadi reaksi?
Saya Ratna Kartika Sari dengan nim 011 akan menjawab pertanyaan no 1. Yakni dengan disiapkan satu tabung reaksi yang bersih,kemudian dimasukan 2ml larutan perak nitrat dan fitambahkan 2 tetes larutan NaOH 5% lali ditambahkan larutan amonium hidroksida 2% perlahan hingga larut. Penambahan amonium hidroksida harus hati hati karna jika amonium terlalu banyak, maka tollens tidak dapat digunakan
BalasHapusSaya Ditya Fajar Nursahfitri (A1C117061), akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3. Menurut saya jika hal yang kita lakukan ketika reaksi tidak terjadi maka tabung dipanaskan dalam penangas air selama 5 menit.
BalasHapusSaya Agustri manda sari (A1C117035) akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 2 yang mana penambahan amonia yang terlalu banyak menyebabkan pengujian akan gagal
BalasHapus