Kamis, 07 Maret 2019

Laporan praktikum kimia organik I ( Analisa kualitatif senyawa organik )


LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I






DISUSUN OLEH :
DINDA ANGGUN EKA SAPUTRI
(NIM : A1C117079)

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Drs. SYAMSURIZAL.,M.Si




      PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
            2019










VII. Data Pengamatan.
7.1 Analisa unsur
7.1.1 Karbon dan Hidrogen
No
Perlakuan
Hasil
1
Ditempatkan 1-2 gram serbuk CuO kering di atas pemanas bunsen
Warna CuO hitam dan tidak ada terjadi perubahan
2
Dicampurkan dengan gula (1/10 jumlah CuO)
Gula larut
3
Dialirkan melalui pipa ke tabung yang berisi 10ml Ca(OH)₂ lalu dipanaskan
Terdapat uap air dan gelembung gas pada tabung reaksi

7.1.2 Halogen
   a. Tes Beilsten
No
Perlakuan
Hasil
1
Dipanaskan kawat tembaga
warna kawat menjadi kemerah-merahan
2
Di dinginkan, ditetesi 2 tetes benzena, dipijarkan
Ada bau gas dan warna merah pudar dan akhirnya kembali putih

   b. Tes CaO
No
Perlakuan
Hasil
1
Dipanaskan sejumlah CaO sampai suhu tinggi
CaO berbentuk gumpalan / padatan
2
Saat masih panas, ditambahkan 2 tetes benzena
Tercium bau gas menyengat dan terdapat uap air di pinggir bagian dalam tabung
3
Setelah dingin, didihkan dengan 5ml air suling
Larutan menjadi keruh
4
Dituangkan ke dalam gelas kimia dan dilarutkan dalam HNO₃ encer
Muncul gelembung dan larutan jernih

7.1.3 Metode leburan dengan Natrium
a. Belerang
No
Perlakuan
Hasil
1
Diasamkan 3ml larutan L (NaOH) dengan asam asetat
Warna larutan bening
2
Di didihkan, diperiksa dengan kertas saring basah yang telah ditetesi Pb-asetat 10%
Larutan naik ke permukaan tabung mendekati kertas saring, terdapat gelembung-gelembung seperti minyak
3
Larutan L lainnya ditambahkan 1-2 tetes larutan Na-nitroprosida
Larutan berubah warna dari bening ke kuning pudar

b. Nitrogen
No
Perlakuan
Hasil
Larutan L (Amoniak)
Larutan L (Putih telur)
1
3 ml larutan L ditambahkan 5 tetes larutan FeSO₄
Terdapat gumpalan cokelat kehitaman
Warna kuning emas pudar
2
Ditambahkan 1 tetes larutan FeCl₃
Di tengah-tengah terdapat minyak kekuningan
Warna kuning emas sedikit pekat
3
Ditambahkan 5 tetes larutan KF 10%
Gumpalan menjadi buyar
Warna kuning emas pekat
4
Ditambahkan 1-2 ml larutan NaOH 10%, lalu di didihkan
Gumpalan berkumpul ke bawah (mengendap), saat di didihkan larutan menjadi putih susu
Warna perlahan menjadi biru, saat dididihkan meletup-letup
5
Diasamkan dengan asam sulfat encer
Larutan berwarna biru berlin
Warna menjadi biru Berlin, bagian permukaan warna kuning pudar

c. Halogen
No
Perlakuan
                              Hasil                            
1
Diasamkan 3ml larutan L dengan larutan HNO₃ encer
Tidak terjadi reaksi
2
Di didihkan selama 1 menit
Terjadi letupan-letupan
3
Ditambahkan 5 ml larutan AgNO₃ encer, dilanjutkan pendidihan
Warna abu-abu kecokelatan, saat di didihkan kembali timbul banyak endapan halus

7.2 Penentuan kelas kelarutan
7.2.1 KelarutanGula
a. Kelarutan gula dalam air
No
Perlakuan
                              Hasil                            
1
Dimasukkan 0,1 gram gula, ditambahkan 3 ml air suling, dikocok
Larutan jernih, gula larut dalam air (+)

b. Kelarutan gula dalam eter (benzena)
No
Perlakuan
                              Hasil                            
1
Dimasukkan 0,1 gram gula, ditambahkan 3 ml pelarut benzena, dikocok
Larutan jernih, gula masih ada (+)

c. Kelarutan gula dalam NaOH 10 %
No
Perlakuan
                              Hasil                            
1
Dimasukkan 0,1 gram gula, ditambahkan 3 ml  larutan NaOH 10%, dikocok
Larutan jernih, gula larut (+)

d. Kelarutan gula dalam NaHCO₃ 5%
No
Perlakuan
                              Hasil                            
1
Dimasukkan 0,1 gram gula, ditambahkan 3 ml  larutan NaHCO₃ 5 %, dikocok
Timbul gelembung, gula larut (+)

e. Kelarutan gula dalam HCl
No
Perlakuan
                              Hasil                            
1
Dimasukkan 0,1 gram gula, ditambahkan 5 ml  larutan HCl 30%, dikocok
Larutan jernih, gula larut (+)

f. Kelarutan gula dalam H₂SO₄pekat
No
Perlakuan
                              Hasil                            
1
Dimasukkan 0,1 gram gula, ditambahkan 3 ml  larutan H₂SO₄ pekat, dikocok
Larutan kuning pudar, saat dikocok gula menggumpal warna merah kehitaman,  gula tidak larut (-)

g. Kelarutan gula dalam H₃PO₄ pekat
No
Perlakuan
                              Hasil                            
1
Dimasukkan 0,1 gram gula, ditambahkan 3 ml  larutan H₃PO₄ pekat, dikocok
Larutan jernih, butiran gula menyebar dilarutan (+)

7.2.2 KelarutanTepung
a. Kelarutan tepung dalam air
No
Perlakuan
                              Hasil                            
1
Dimasukkan 0,1 gram tepung, ditambahkan 3 ml air suling, dikocok
Larutan keruh, tepung tidak larut dalam air (-)

b. Kelarutan tepung dalam eter (benzena)
No
Perlakuan
                              Hasil                            
1
Dimasukkan 0,1 gram tepung, ditambahkan 3 ml pelarut benzena, dikocok
Larutan keruh, tepung masih ada (-)

c. Kelarutan tepung dalam NaOH 10 %
No
Perlakuan
                              Hasil                            
1
Dimasukkan 0,1 gram tepung, ditambahkan 3 ml  larutan NaOH 10%, dikocok
Larutan keruh, tepung mengendap (-)

d. Kelarutan tepung dalam NaHCO₃ 5%
No
Perlakuan
                              Hasil                            
1
Dimasukkan 0,1 gram tepung, ditambahkan 3 ml  larutan NaHCO₃ 5 %, dikocok
Larutan keruh, saat dikocok timbul gelembung (+)

e. Kelarutan tepung dalam HCl
No
Perlakuan
Hasil
1
Dimasukkan 0,1 gram tepung, ditambahkan 5 ml  larutan HCl 30%, dikocok
Larutan sangat keruh (-)
2
Disaring, dinetralkan dengan 30 tetes NaOH
Larutan bening (-)

f. Kelarutan tepung dalam H₂SO₄ pekat
No
Perlakuan
                              Hasil                            
1
Dimasukkan 0,1 gram tepung, ditambahkan 3 ml  larutan H₂SO₄ pekat, dikocok
Larutan keruh, tidak panas, tidak berubah warna (-)

g. Kelarutan tepung dalam H₃PO₄ pekat
No
Perlakuan
                              Hasil                            
1
Dimasukkan 0,1 gram tepung, ditambahkan 3 ml  larutan H₃PO₄ pekat, dikocok
Larutan jernih, ada endapan (+)

6.2.3 Kelarutan Minyak
a. Kelarutan minyak dalam air
No
Perlakuan
                              Hasil                            
1
Dimasukkan 3 tetes minyak, ditambahkan 3 ml air suling, dikocok
Larutan jernih, minyak dan air tidak menyatu (+)

b. Kelarutan minyak dalameter (benzena)
No
Perlakuan
                              Hasil                            
1
Dimasukkan 3 tetes minyak, ditambahkan 3 ml pelarut benzena, dikocok
Larutan jernih, minyak larut (+)

c. Kelarutan minyak dalamNaOH 10 %
No
Perlakuan
                              Hasil                            
1
Dimasukkan 3 tetes minyak, ditambahkan 3 ml  larutan NaOH 10%, dikocok
Larutan keruh, minyak merapung (-)

d. Kelarutan minyak dalam NaHCO₃ 5%
No
Perlakuan
                              Hasil                            
1
Dimasukkan 3 tetes minyak, ditambahkan 3 ml  larutan NaHCO₃ 5 %, dikocok
Larutan jernih, minyak merapung (+)

e. Kelarutan minyak dalam HCl
No
Perlakuan
Hasil
1
Dimasukkan 3 tetes minyak, ditambahkan 5 ml  larutan HCl 30%, dikocok
Larutan jernih, minyak merapung (+)

f. Kelarutan minyak dalam H₂SO₄ pekat
No
Perlakuan
                              Hasil                            
1
Dimasukkan 3 tetes minyak, ditambahkan 3 ml  larutan H₂SO₄ pekat, dikocok
Larutan jernih, minyak merapung (+)

g. Kelarutan minyak dalam H₃PO₄ pekat
No
Perlakuan
                              Hasil                            
1
Dimasukkan 3 tetes minyak, ditambahkan 3 ml  larutan H₃PO₄ pekat, dikocok
Larutan keruh, minyak merapung (-)

6.2.4 Kelarutan Putih telur
a. Kelarutan putih telur dalam air
No
Perlakuan
                              Hasil                            
1
Dimasukkan 3 tetes putih telur, ditambahkan 3 ml air suling, dikocok
Larutan keruh, berbusa (-)

b. Kelarutan putih telur dalam eter (benzena)
No
Perlakuan
                              Hasil                            
1
Dimasukkan 3 tetes putih telur, ditambahkan 3 ml pelarut benzena, dikocok
Larutan jernih, minyak merapung (+)

c. Kelarutan putih telur dalam NaOH 10 %
No
Perlakuan
                              Hasil                            
1
Dimasukkan 3 tetes putih telur, ditambahkan 3 ml  larutan NaOH 10%, dikocok
Larutan jernih, ada busa di permukaan (+)

d. Kelarutan putih telur dalam NaHCO₃ 5%     
No
Perlakuan
                              Hasil                            
1
Dimasukkan 3 tetes putih telur, ditambahkan 3 ml  larutan NaHCO₃ 5 %, dikocok
Larutan jernih, berbusa (+)

e. Kelarutan putih telur dalam HCl
No
Perlakuan
Hasil
1
Dimasukkan 3 tetes putih telur, ditambahkan 5 ml  larutan HCl 30%, dikocok
Larutan keruh, ada endapan (-)

f. Kelarutan putih telu rdalam H₂SO₄ pekat
No
Perlakuan
                              Hasil                            
1
Dimasukkan 3 tetes putih telur, ditambahkan 3 ml  larutan H₂SO₄ pekat, dikocok
Larutan keruh, ada gumpalan diatas (-)

g. Kelarutan putih telur dalam 
H₃PO₄ pekat

No
Perlakuan
                              Hasil                            
1
Dimasukkan 3 tetes putih telur, ditambahkan 3 ml  larutan H₃PO₄ pekat, dikocok
Larutan jernih (+)




VIII.Pembahasan

8.1 Analisa unsur 

Pada percobaan kali ini, bertujuan untuk menganalisis suatu senyawa organik secara kualitatif. senyaw organik merupakan senyawa yang peyusun utamnya adalah karbon,dengan caraa mengindentifikasi kandungan unsur penyusun suatu senyawa organik serta penentuan kelautan senyawa organik,tentu kita dapat mengetahui dan mengungkapkan peran unsur tersebut dalam senyawa (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/02/22/analisis-kualitatif-senyawa-organik/ )

8.1.1 Karbon dan hidrogen

Pada percobaan ini,kami melakukan percobaan sesuai dengan prosedur kerja yakni kami menempatkan 1-2 gram CuO kering dalam cawan porselin,kemudian kami keringkan beberapa saat diatas pemanas bunsen saat di panaskan terjadi perubahan  warna CuO menjadi hitam,setelah itu kami campurkan 0,1 gr gula,kemudian kami menyusun tabung pengalir gas sehingga gas yang mengalir bisa masuk ke dalam tabung yang berisi 10 ml larutan Ca(OH)2  kemudian di panaskan,berdasarkan percobaan yang kami amati saat pemanasan terdapat uap air dan gelembung gas pada tabung reaksi,sehingga pada percobaan ini kami menyimpulkan bahwa terdapat karbon dan hidrogen pada percobaan ini.

8.1.2 Halogen

Pada percobaan ini,terdapat 2 tes yang kami lakukan yakni tes beilstein dan tes CaO. Untuk yang pertama,kami melakukan tes beilstein dimana kawat tembaga kami panaskan hingga kemerah merahan dan tidak memberikan nyala lain,setelah itu kami dinginkan dan kami teteskan 2 tetes benzena,hasil yang terjadi adalah timbulnya bau gas dan warna merah pudar dan akhirnya kembali puti, Penggunaan benzena pada tes beilstein ini dikarenakan ketidak tersediaan bahan CCl4 pada laboraturium.
Kemudian kami melakukan tes CaO,dimana dalam tabung reaksi besar kami memanaskan sejumlah CaO hasil yang kami amati adalah CaO menjadi gumpalan atau padatan,setelah dipanaskan kami tambahkan 2 tetes benzena,setelah  kami teteskan benzena tercium bau gas menyengat dan terdapat uap air di pinggir bagian dalam tabung ,kemudian kami dinginkan dan kami tambahkan 5 ml air suling lalu kami larutkan dengan HNO3 encer,berdasarkan percobaan yang kami amati kami mendapatkan hasil yakni ketika di larukan dengan HNO3 timbul gelembung pada larutan dan larutan menjadi jernih.

8.1.3 Metode leburan dengan natrium
  • Belerang
Pada percobaan ini,diasamkan 3 ml larutan L (NaOH) dengan asam asetat,setelah itu kami didihkan dan diperiksa gas yang dihasilkan pada kertas saring basah yang sudah ditetesi pb asetat 10%  berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan larutan menjadi naik ke permukaan tabung mendekati kertas saring,dan  terdapat gelembung-gelembung seperti minyak.setelah itu pada bagian larutan L lainnya kami tambahkan 2 tetes larutan Na-nitroprosida.saat kami menambahkan 2 tetes larutan Na nitoprosida terjadi perubahan warna pada larutan yakni perubahan warna dari bening menjadi kuning pudar,berdasarkan percobaan yang kami lakukan,kami mendapat kesimpulan yakni terdapat belerang pada larutan tersebut.
  • Nitrogen
Pada percobaan ini, kami menggunakan putih telur dan amoniak sebagai larutan L.
    1. Putih telur
Pada percobaan ini, 3 ml putih telur kami tambahkan FeSO4 sebanyak 5 tetes,saat kami meneteskan FeSO4 larutan menjadi bewarna kuning emas pudar,setelah itu kami tambahkan 1 tetes FeCl3 dan 5 tetes KF 10% ,dari percobaan yang kami amati warna kuning emas pada larutan menjadi lebih pekat,setelah itu kami tambahkan 1-2 ml NaOH 10% dimana larutan menjadi perlahan lahan biru , setelah itu larutan dipanaskan saat selesai melakukan pemanasan,kami dinginkan dan kami asamkan dengan menggunakan asam sulfat encer sebanyak 5 tetes. Seusai kami teteskan asam sulfat encer terlihat adanya endapan berwarna biru berlin yang menandakan adanaya nitrogen pada larutan
      2. Amoniak
Pada percobaan ini, 3ml amoniak kami tambahkan dengan 5 tetes FeSO4. Setelah kami tambahkan FeSO4 larutan terdapat gumpalan berwarna cokelat kehitaman. Setelah itu kami tambahkan 1 tetes larutan FeCl3 dimana di tengah tengah larutan terdapat minyak kekuningan,kemudian kami tambahkan KF 10% sebanyak 5 tetes,penambahanan KF 10% pada larutan menyebabkan gumpalan yang terdapat pada larutan menjadi lebih renggang ( buyar ) , kemudian kami tambahkan 1-2 ml larutan NaOH 10%, lalu di didihkan.saat di didihkan,gumpalan yang terdapat pada larutan mengendap dan larutan menjadi berwarna putih susu,setelah larutan di didihkan larutan diasamkan dengan menggunakan asam sulfat encer sehingga terdapat endapan berwarna berlin. Berdasarkan percobaan yang kami lakukan,kami menarik kesimpulan bahwa terdapat nitrogen pada larutan

  • Halogen
Pada percobaan ini, 3 ml larutan L diasamkan dengan larutan HNO3 encer,kemudian kami didihkan larutan di atas penangas 5-10 menit untuk menghilangkan HCN atau H2S yang mungkin terbentuk. Setelah itu,kami menambahkan 5 ml larutan AgNO3 encer kamudian dilanjutkan pendidihan beberapa menit.berdasarkan percobaan yang kami amati,kami mendapatkan hasil bahwa terdapat warna abu-abu kecokelatan, dan ketikadi didihkan kembali timbul banyak endapan halus.dimana adanya endapan ini menandakan adanya halogen

8.2 Penentuan kelas kelarutan
Pada percobaan ini kami menggunakan 2 senyawa padat dan 2 senyawa cair,diantaranya adalah putih telur,tepung,minyak dan gula dan kami melakukan uji kelarutan  terhadap  air,eter,NaOH 5%, NaHCO3 5% , HCl  H2SO4 pekat dan H3PO4 pekat. Sebagai berikut

8.2.1 Kelarutan gula

  • Kelarutan gula dalam air
Kami memasukkan 0,1 gram gula, ditambahkan 3 ml air suling,kemudian dikocok.pada percobaan ini kami mendapatkan hasil yakni larutan jernih,dan gula larut dalam air sehingga positif (+)

  • Kelarutan gula dalam eter
Kami memasukkan 0,1 gram gula, ditambahkan 3 ml pelarut benzena, kemudian dikocok.pada percobaan ini kami mendapatkan hasil pengamatan yakni larutan jernih,dan gula masih ada dalam larutan (+)
  • Kelarutan gula dalam NaOH 10%
Kami memasukkan 0,1 gram gula, ditambahkan 3 ml larutan NaOH 10%, kemudian dikocok.pada percobaan ini kami mendapatkan hasil pengamatan yakni larutan jenih da gula larut (+)
  • Kelarutan gula dalam NaHCO3 5%
Kami memasukkan 0,1 gram gula, ditambahkan 3 ml larutan NaHCO3  , kemudian dikocok.pada percobaan ini kami mendapatkan hasil pengamatan yakni timbul gelembung dan gula larut (+)
  • Kelarutan gula dalam HCl
Kami memasukkan 0,1 gram gula, ditambahkan 5 ml HCl , kemudian dikocok.pada percobaan ini kami mendapatkan hasil pengamatan yakni larutan jernih dan gula larut (+)
  • Kelarutan gula dalam H2SO4
Kami memasukkan 0,1 gram gula, ditambahkan 3 ml H2SO4 pekat, kemudian dikocok.pada percobaan ini kami mendapatkan hasil pengamatan yakni  larutan kuning pudar,saat dikocok gula menggumpal warna merah kehitaman,dan gula tidak larut (-)
  • Kelarutan gula dalam H3PO4 pekat
Kami memasuan 0,1 gram gula,kemudian di tambahkan asam sulfat pekat kemudian dikocok,hasil pengamatan pada percobaan ini adalah larutan jernih dan gula menyebar di larutan (+)

8.2.2 Kelarutan tepung

  • Kelarutan tepung dalam air
Kami memasukkan 0,1 gram tepung, ditambahkan 3 ml air suling,kemudian dikocok.pada percobaan ini kami mendapatkan hasil yakni larutan keruh dan tepung tidak larut dalam air sehingga bernilai negatif (-)
  • Kelarutan tepung dalam eter
Kami memasukkan 0,1 gram tepung, ditambahkan 3 ml pelarut benzena ,kemudian dikocok.pada percobaan ini kami mendapatkan hasil yakni larutan keruh,dan tepung masih ada dalam larutan sehingga bernilai negatif (-)
  • Kelarutan tepung dalam NaOH 10%
Kami memasukkan 0,1 gram tepung, ditambahkan 3 mlNaOH 10% ,kemudian dikocok.pada percobaan ini kami mendapatkan hasil yakni larutan keruh,dan tepung mengendap sehingga bernilai negatif (-)
  • Kelarutan tepung dalam NaHCO3 5%
Kami memasukkan 0,1 gram tepung, ditambahkan 3 ml NaHCO3 5% ,kemudian dikocok.pada percobaan ini kami mendapatkan hasil yakni larutan keruh,dan menghasilkan gelembung ketika di kocok
  • Kelarutan tepung dalam HCl
Kami memasukkan 0,1 gram tepung, ditambahkan 5 ml HCl,kemudian dikocok.pada percobaan ini kami mendapatkan hasil yakni larutan sangat keruh,kemudian kami saring dan dinetralkan dengan 30 tetes larutan NaOH larutan menjadi jernih
  • Kelarutan tepung dalam H2SO4 pekat
Kami memasukkan 0,1 gram tepung , ditambahkan 3 ml H2SO4 ,kemudian dikocok.pada percobaan ini kami mendapatkan hasil yakni larutan keruh, tidak panas dan tidak terjadi perubahan warna
  • Kelarutan tepung dalam H3PO4 pekat
Kami memasukkan 0,1 gram tepung , ditambahkan 3 ml H3PO4,kemudian dikocok.pada percobaan ini kami mendapatkan hasil yakni larutan jernih dan terdapat endapan (+)

8.2.3 Kelarutan minyak

  • kelarutan minyak dalam air
Kami memasukkan3 tetes minyak , ditambahkan 3 ml air suling,kemudian dikocok.pada percobaan ini kami mendapatkan hasil yakni larutan jernih,serta minyak dan air tidak menyatu (+)
  • kelarutan minyak dalam eter
Kami memasukkan 3 tetes minyak, ditambahkan 3 ml benzena ,kemudian dikocok.pada percobaan ini kami mendapatkan hasil yakni larutan jernih dan minyak larut (+)
  • kelarutan minyak dalam NaOH 10%
Kami memasukkan3 tetes minyak, ditambahkan 3 mlNaOH 10% ,kemudian dikocok.pada percobaan ini kami mendapatkan hasil yakni larutan keruh dan minyak menrapung

  • kelarutan minyak dalam NaHCO3
Kami memasukkan3 tetes minyak, ditambahkan 3 mlNaOH 10% ,kemudian dikocok.pada percobaan ini kami mendapatkan hasil yakni larutan jernih dan minyak merapung (+)

  • kelarutan minyak dalam HCl

Kami memasukkan 3 tetes minyak, ditambahkan 5 ml HCl 30% ,kemudian dikocok.pada percobaan ini kami mendapatkan hasil yakni larutan jernih dan minyak merapung (+)
  • Kelarutan minyak dalam H2SO4 pekat
Kami memasukan 3 tetes minyak , kemudian ditambahkan 3 ml H2SO4 kemudian di kocok. Hasl pengaatan yang kami dapatkan adalah larutan jernih dan minyak merapung (+)
  • Kelarutan minyak dalam H3PO4
Kami memasukan 3 tetes minyak , kemudian ditambahkan asam sulfat pekat kemudian dikocok. Hasil pengamatan yang kami dapatkan adalah larutan keruh dan minyak merapung (-)

8.2.4 Kelarutan putih telur

  • Kelarutan putih telur dalam air
Kami memasukan 3 tetes putih telur , kemudian ditambahkan 3 ml air suling dan dikocok.hasil pengamatan yang kami dapatkan adalah larutan keruh dan terdapat busa yang menandakan negatif (-)
  • Kelarutan putih telur dalam eter
Kami memasukan 3 tetes putih telur , kemudian ditambahkan 3 ml benzena dan dikocok.hasil pengamatan yang kami dapatkan adalah larutan jernih dan minyak merapung yang menandakan positif (+)
  • Kelarutan putih telur dalam NaOH 10%
Kami memasukan 3 tetes putih telur , kemudian ditambahkan 3 ml NaOH 10% dan dikocok.hasil pengamatan yang kami dapatkan adalah larutan jernih, dan terdapat  busa di permukaan (+)
  • Kelarutan putih telur dalam NaHCO3 5%
Kami memasukan 3 tetes putih telur,kemudian kami tambahkan 3 ml NaHCO3 5% kemudian dikocook. Hasil pemgamatan yang kami dapatkan adalah larutan jernih dan terdapat busa (+)
  • Kelarutan putih telur dalam HCl
Kami memasukan 3 tetes putih telur,ditambahkan dengan 5 ml HCl 30% kemudian dikocok. Hasil pengamatan yang kami dapatkan adalah larutan keruh dan terdapat endapan (+)
  • Kelarutan putih telur dalam H2SO4 pekat
Kami memasukan 3 tetes putih telur,kemudian kami tambahkan 3 ml H2SO4 dan dikocok. Hasil pengamatan yang kami dapatkan adalah larutan keruh dan terdapat gumpalan di atas permukaan (-)
  • Kelarutan putih telur dalam H3PO4 pekat
Kami memasukkan 3 tetes putih telur,kemudian di tambahkan dengan asam sulfat pekat 3 ml. Hasil penegamatan yang kami dapatkan adalah larutan menjadi jernih yang menandakan nilai positif (+)

IX. Pertanyaan pasca praktikum

1. Dari percobaan tersebut,faktor faktor apa saja yang mempengaruhi perbedaan hasil praktikum ?
2.  Apakah fungsi amoniak dan putih telur pada analisis nitrogen dapat digantikan dengan bahan lain,jelaskan jawaban saudara !
3. Apakah fungsi pendidihan seusai  3 ml larutan L di asamkan dengan larutan HNO3 encer pada analisa halogen ? 



XI. Daftar pustaka


Penuntun kimia organik.2019. Penentun praktikum kimia organik I. Jambi;Universitas Jambi
Ralph,2005. Kimia Organik edisi ketiga jilid 1. Jakarta;Erlangga
Syamsurizal.2019. Analisis kualitatif senyawa organik. ( http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/
Wawan.2009. Praktikum kimia organik 1. Jakarta;UIN Syarif Hidayataullah
Willbraham,Antony.2007. Pengantar kimia organik dan hayati. Bandung;ITB

Yustito.2009. Peningkatan kelarutan pentana-gamaunor melalui pembentukan kompleks. Jurnal    penelitian sains & teknologi 6(2) : 258



Lampiran



                                                               Tes beilstein pada analisis halogen

pengamatan kelarutan minyak pada berbagai pelarut

Hasil akhir uji halogen menggunakan leburan Na


proses mendidihkan larutan pada uji halogen menggunakan leburan Na

Uji kelarutan putih telur dalam berbagai pelarut
                           

3 komentar:

  1. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan no.3.Adapun fungsi pendidihan sesuai 3 ml larutan diasamkan dengan HNO3 adalah untuk menghilangkan HCN atau H2S yang mungkin akan terbentuk.Terimakasih,semoga membantu..(Mita Istiana,083).

    BalasHapus
  2. Saya akan menjawab pertanyaan dinda Apakah fungsi amoniak dan putih telur pada analisis nitrogen dapat digantikan dengan bahan lain?
    Menurut saya fungsi amoniak dan putih telur adalah untuk di uji analisis nitrogen,karena pada amoniak dan putih telur mengandung nitrogen,Fungsi amoniak dan putih telur dapat digantikan dengan bahan lain yang mengandung unsur nitrogen

    BalasHapus
  3. Saya akan mencoba menjawab nomor 1, Yang menjadi faktor dalam perbedaan hasil praktikum bisa jadi dikarenakan kecerobohan praktikan dalam praktikum,serta ketidaktersediaan alat dan bahan sehingga hasil praktikum tidak dapat diketahui secara akurat.Monica (077)

    BalasHapus