Jumat, 29 Maret 2019

laporan kimia organik percobaan 4 (reaksi reaksi hidrokarbon)


LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I




DISUSUN OLEH :
DINDA ANGGUN EKA SAPUTRI
(NIM : A1C117079)

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Drs. SYAMSURIZAL.,M.Si




       PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
         2019






















VII.Data pengamatan

7.1 Brom dalam karbon tetraklorida
A.
No
Perlakuan
                                                                                                       Hasil Pengamatan
1
Tabung reaksi diisi 1 ml bensin,dan 10 tetes benzena kemudian diguncang
Larutan bercampur dan berminyak
2
Tabung ditempatkan ditempat yang gelap
Larutan bewarna kuning pekat
3
Tabung ditempatkan ditempat yang ditempat terang
larutan bewarna kuning pudar
4
Mulut tabung masing masing ditiup
Mengeluarkan asap

B.
No
Perlakuan
Pengamatan
1
Tabung reaksi diisi dengan 1 ml benzena dan di tambah 10 tetes HCl,digoncang
Larutan memiliki 2 fasa yakni benzena(bagian atas) dan HCl (bagian bawah)
2
Di uji kemungkinan hidrogen klorida
Terdapat asap

C.
No
Perlakuan
pengamatan
1
Tabung reaksi diisi dengan 1 ml benzena dan ditambah1 ml HCl
Terdapat kekeruhan  pada larutan di bagian bawah

7.2 Klorinasi
No
Perlakuan
pengamatan
1
1 ml benzena+ potongan besi+ 3 tetes HCl dalam tabung reaksi,kemudian dipanaskan
Terdapat gelembung dan ada warna kuning sedikit,setelah dipanaskan warna larutan bening (kuning menghilang) dan pada besi terdapat banyak gelembung
2
1 ml benzena + 3 tetes HCl dalam tabung reaksi kemudian dipanaskan
dibagian atas bewarna kuning dan bagian bawah menjadi lebih keruh,setelah dipanaskan terbentuk 2 lapisan; bening (atas), berminyak (bawah)


7.3 Larutan Kalium permanganat
No
Perlakuan
pengamatan
1
2 tabung reaksi diisi 1 ml KmnO4 + 5 tetes bensin
Terdpat gelembung pada larutan,dan ketika ditetesi warna nya berubah dari ungu menjadi merah betadine
2
1 ml benzena + 2 ml KmnO4
 Tidak bercampur dan terbentuk 2 fasa,yakni bening (dibagian atas) dan ungu (bagian bawah)

7.4 Asam sulfat pekat
No
Perlakuan
Hasil pengamatan
1
2ml asam sulfat + 10 tetes benzena di dalam tabung reaksi dan digoncangkan

Bening,dan ketika digoncang menjadi keruh dan terdapat busa,saat didiamkan terdapat 3 lapisan: Warna kuning (atas), Bening (tengah), dan warna kuing (bawah)
2
2 ml asam sulfat + 10 tetes n heksana dan digoncangkan
Bening,dan digoncang terdapat 2 lapisan dan terdapat busa

7.5 Asam Nitrat
No
Perlakuan
Hasil pengamatan
1
0,5 ml benzena + 4 ml asam nitrat pekat dan satu butir batu didih dan di didihkan
Larutan berubah dari bening menjadi kunng jenuh
2
Dituang ke dalam gelas piala yang berisi 5 gr batu es
Memiliki bau seperti semir sepatu
3
Dibandingkan baunya dengan nitrobenzena
Sama,bau semir sepatu

7.6 Bahan yang dikenal
No
Perlakuan
Hasil pengamatan
1
Senyawa tidak dikenal+Aquades 2 ml
Terbentuk 2 fasa
2
Senyawa tidak dikenal + H2SO4 pekat 2 ml
Terbentuk 2 fasa.
Bening (bawah), Keruh (atas)
3
Senyawa tak dikenal + 2 ml kloroform
Terdapat cincin pada larutam yang berada di atas





VIII. Pembahasan

Senyawa senyawa hidrokarbon tersusun dari atom karbon dan hidrogen yang biasanya kita sebut dengan nama alkana,alkea,alkuna . senyawa hidrokarbon juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari hari,misalnya sebagai bahan bakar bermotor. dengan mengidentifikasi baik secara fisik ataupun kimia kita dapat mengetahui apakah hidrokarbon yang dianalisis merupakan hidrokarbon jenuh atau tidak http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/

8.1 Brom dalam tetraklorida
A.
Pada percobaan brom dalam klorida,Pertama tama di dalam 2 tabung reaksi masing masing dimasukan 1 ml bensin,dimana bensin merupakan salah satu contoh senyawa alkana kemudian kami tambahkan 10 tetes benzena kemudian di guncang,berdasarkan hasil pengamatan setelah diguncang larutan yang berada pada tabung reaksi bercampur dan terdapat minyak di dalamnya. Pada percobaan ini,seharusnya bahan yang digunakan adalah brom,namun karena keterbatasan bahan dalam laboraturium kami menggantikan brom dengan menggunakan benzena. Setelah diguncang,kami melakukan dua perlakuan,dimana pada perlakuan tabung reaksi pertama diletakkan di tempat yang gelap,dan tabung reaksi yang lain ditempatkan di tempat yangg terang (disinari matahari) selama beberapa menit.
Dari perlakuan yang kami lakukan,kami mendapatkan hasil pengamatan yakni pada tabung reaksi yang diletakan di tempat yang gelap menghasilkan larutan menjadi berwarna kuning pekat,sedangkan tabung reaksi yang diletakkan di tempat terang larutan menjadi bewarna kuning pudar. Perbedaan antara pekat dan pudarnya warna ini terjadi dikarenakan sinar matahari memiliki peranan,dimana salah satu peranan nya adalah membantu mempercepat reaksi reaksi kimia. Untuk mengenal adanya hidrogen klorida kami uji dengan meniup mulut tabung,tabung menimbulkan asap sehingga kami menarik kesimpulan bahwa ada hidrogen klorida di sana. Selain itu,kami menguji juga dengan memasukan kertas lakmus,saat dimasukkan lakmus berubah warna berubah menjadi merah yang menandakan bersifat asam.
B.
Pada percobaan ini, kami memasukkan 1 ml benzena dan ditambahkan dengan 10 tetes HCl,seharusnya pada percobaan ini digunakan bahan 1 ml sikloheksena dan ditambahkan dengan 10-15 tetes CCl4/brom. Karena keterbatasan bahan,kami mengganti sikloheksena dengan menggunakan benzena dan menggunakan HCl untuk menggantikan CCl4. Setelah benzena dan HCl ditcampurkan,kemudian diguncangkan. Bedasarkan perlakuan,kami melihat adanya dua fase pada larutan yakni terdapat lapisan atas benzena,dan lapisan bawah HCl.tidak bercampurnya / terbentuknya dua fase antara HCl dan benzena dikarenakan sifat HCl dan benzena berbeda,dimana benzena bersifat non polar dan HCl bersifat polar. Untuk menguji ada nya pengeluaran hidrogen klorida,kami meniup mulut tabung reaksi.dan pada mulut tabung reaksi terdapat asap,sehingga kmai menarik kesimpulan bahwa adanya hidrogen klorida pada campuran.
C.
Pada percobaan ini,tabung reaksi di isi dengan 1 ml benzena dan ditambahkan dengan 1 ml HCl,seharusnya pada percobaan ini 1 ml benzena ditambahkan dengan 1 ml brom. Namun karena keterbatasan bahan,kami menggantikan brom dengan menggunakan HCl. Kemudian diguncang,berdasarkan pengamatan hasil yang kami dapatkan adalah terdapat kekeruhan pada larutan bagian bawah.

8.2 Klorinasi
 Pada percobaan ini,kami menggunakan dua perlakuan. Pada dua tabung reaksi masing masing kami masukkan 1ml benzena dan beberapa potongan besi,dan pada tabung reaksi yang lain kami memasukan 1 ml benzena namun tidak di beri potongan besi. Setelah itu kami tambahkan 3 tetes HCl,berdasarkan perlakuan kami mendapatkan hasil pengamatan pada tabung reaksi yang terdapat potongan besi memiliki gelembung dan berwarna kuning sedikit,sedangkan tabung reaksi yang tidak terdapat potongan besi terjadi perubahan warna dari bening ke kuning .setelah itu dipanaskan,saat dipanaskan tabung reaksi yang terdapat potongan besi yang bermula berwarna kuning berubah menjadi bening (warna kuningnya menghilang) dan terdapat banyak gelembung pada besi,hal itu terjadi dikarenakan banyaknya HCl yang dilepaskan. Sedangkan pada tabung reaksi yang tidak terdapat potongan besi terbentuk dua lapisan dimana pada bagian atas bewarna bening dan bagian bawah berminyak.


8.3 Larutan kalium permanganat
 Pada percobaan kalium permanganat,kami menggunakan dua tabung reaksi. Dimana tabung reaksi pertama diisi dengan 1 ml kalium permanganat kemudian ditambahkan 5 tetes bensin,dimana bensin merupakan senyawa alkana. kemudian pada tabung reaksi yang lainnya diberi 1 ml benzena dan ditambahkan dengan 2 ml KmnO4 kemudian digoncangkan,dari hasil penggoncangan kedua larutan,pada tabung reaksi yang pertama terdapat gelembung dan warna nya berubah dari ungu menjadi merah betadine. Sedangkan tabung reaksi yang kedua tidak bercampur dan terbentuk dua fasa yakni pada bagian atas lapisannya bening dan bagian bawah lapisan berawarna ungu.

8.4 Asam Sulfat pekat
 Pada percobaan asam sulfat pekat,digunakan 2 ml asam sulfat pekat ke dalam dua tabung reaksi. Pada tabung reaksi yang pertama kami tambahkan lagi 10 tetes benzena,penggunaan benzena dikarenakan menggantikan bahan sikloheksena dikarenakan keterbatasan bahan dilaboratirium,saat dlakukannya penambahan larutan bewarna bening . Kemudian pada tabung reaksi yang kedua kami tambahkan 10 tetes n heksana yang merupakan alkana,setelah ditambahkan larutan juga berwarna bening. Kemudian, kami goncang kedua tabung reaksi tersebut. Berdasarkn hasil pengamatan,pada tabung reaksi yang pertama larutan yang awlnya jernih berubah menjadi keruh dan terdapat busa,kemudian didiamkan beberapa menit. Setelah didiamkan, larutan terbentuk 3 lapisan dimana pada lapisan atas berwarna kuning , pada lapisan tengah bening dan lapisan paling bawah bening.

8.5 Asam Nitrat
Pada percobaan berikut ini,dicampurkan 0,5 ml benzena dan 4 ml asam nitrat pekat ke dalam tabung reaksi yang besar,kemudian kami menambahkan batu didih dan di panaskan diatas penangas,tujuan penambahan batu didih adalah agar meratakan panas agar panas menjadi homogen. Setelah dilakukan pemanasan larutan berubah warna ynag awalnya jernih menjadi berwarna kuning jenuh. Setelah itu,dimasukan ke dalam gelas piala dan didinginkan dengan kami beri 5 gr batu es,berdasarkan hasil pengamatan kami mencium timbulnya bau seperti semir sepatu pada larutan. Kemudian kami bandingkan dengan bau nitrobenzene,hasil perbandingannya adalah kedua larutan tersebut sama sama memiliki bau yang sama yakni bau semir sepatu.

8.6 Bahan yang tak dikenal
Pada percobaan bahan yang tak dikenal,kami menganalisis zat ini dengan kami lakukan penyampuran dengan zat yang lain. Sehingga dari sifat sifat yang ditimbulkan,kami dapat menganalisis zat tersebut.pertama tama,senyawa yang tidak dikenal kami tambahkan dengan aquades sebanyak 2ml,dari hasil penambahan kami melihat bahwa larutan membentuk 2 fasa dan tidak bercampur. Kemudian,senyawa yang tak dikenal kami tambahkan lagi dengan H2SO4 pekat sebanyak 2ml dari hasil penambahan kami mendapatka hasil bahwa larutan tidak bercampur dan membentuk dua fasa yakni pada bagan bawah jernih,dan pada bagian atas keruh. Kemudan kami mencampurkan senyawa tak dikenal dengan 2 ml kloroform dimana hasilnya adalah pada larutan terdapat cincin yang berada di atas permukaan larutan. Dari hasil uji yang kami lakukan,kami menarik kesimpulan bahwa senyawa tak di kenal tersebut adalah benzena. Hal ni dikarenakan, air merupakan molekul polar sedangkan benzene bersifat non polar,sehingga ketika dicampurkan kedua larutan tersebut akan membentuk dua fasa. Sama halnya dengan asam sulfat. ­-
IX. Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan :

  • Perbedaan antara hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh dapat dilihat dari jenis ikatan yang dikandungnya. Pada hidrokarbon jenuh hanya mengandung ikatan kovalen tunggal sedangkan hidrokarbon ynag tidak jenuh mengandung lebih dari satu ikatan
  • Pada reaksi reaksi hidrokarbon yakni pada alkana bereaksi lambat atau tidak bereaksi sama sekali dengan brom pada suhu kamar dan keadaan gelap,tetapi dapat bereaksi lebih cepat apabila ada cahaya matahari. Alkena agak lamban terhadap oksidator
  • Cara atau pengujian untuk mengidentifikasi senyawa hidrogen yang tidak diketahui diantaranya dengan uji bromin , uji kalium permanganat dan uji asam sulfat.

Pertanyaan 
1. Pada percobaan brom dalam tetraklorida apa yang menyebabkan HCl dan benzena tidak bercampur?
2. Bagaimana caranya agar kita mengetahui adanya pengeluaran hidrogen klorida dalam suatu campuran?
3. Pada percobaan brom dalam tetra klorida,dimana tabung reaksi yang diletakkan di tempat terang lebih berwarna kuning pudar dari pada tabung reaksi yang dileatkkan di tempat yang gelap,mengapa itu bisa terjadi?

X. Daftar pustaka

Penuntun praktikum kimia organik I.2019. Penuntun praktikum kimia organik I. Jambi;Universitas Jambi

Syamsurizal.2019. http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/

Willbraham,A.C.1992. Pengantar kimia organik dan hayati. Bandung;ITB

Fessenden,Ralph.1987. Kimia dasar prinsip dan terapan modern jilid 3. Jakarta;Erlangga

Edward.2015.  Kandungan dan sumber asal senyaa polisiklik aromatik hidrokarbon dalam sedimen di perairan pakis jaya,kabupaten karawang. Jurnal akuatika:6(2)


XI. Lampiran gambar



Pengujian asam nitrat

Proses pembakaran asam nitrat dengan benzen

Uji Senyaw yang tak dikenal

Pengujian kalium permanganat dengan bensin

Pengujian kalium permanganat dengan benzen


Laporan percobaan 5 (Reaksi reaksi aldehid dan keton)


LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I




DISUSUN OLEH :
DINDA ANGGUN EKA SAPUTRI
(NIM : A1C117079)

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Drs. SYAMSURIZAL.,M.Si




       PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
                2019

          














VII. DATA PENGAMATAN
7.1 Uji Cermin Kaca, Tollens
No.
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1.
2 Tetes Uji Formalin + 1 mL Tollens Dibiarkan 10 menit
Terbentuk cermin kaca
2.
2 Tetes Benzaldehid + 1 mL Tollens
Tidak terbentuk apa-apa, dipanaskan 5 menit, terbentuk cermin kaca
3.
2 Tetes Sikloheksanon + 1 mL Tollens
Tidak terbentuk cermin kaca
4.
2 Tetes Aseton + 1 mL Tollens
Tidak terbentuk cermin kaca

7.2 Uji Benedict
No.
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1.
5 mL Benedict + 5 Tetes Formalin
Berwarna biru pekat dan dibagian bawah terdapat endapan merah bata
2.
5 mL Benedict + 5 Tetes Benzaldehid
Larutan atas berwarna biru pekat, ditengah berwarna bening, dan dibawah biru
3.
5 mL Benedict + 5 Tetes Aseton
Larutan berwarna biru pekat
4.
5 mL Benedict + 5 Tetes Sikloheksanon
Terdapat lapisn minyak diatas dibawah berwarna biru muda

7.3 Pengujian dengan Fenilhidrazin
No.
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1.
5 mL Fenilhidrazin + 10 mL Benzaldehida
Ketika bercampur warnanya menjadi kuning, ketika didiamkan terdapat 3 lapisan. Lapisan atas berwarna kuning, tengah berwarna putih, dibawah berwarna kuning.
2.
5 mL Fenilhidrazin + 10 mL  Sikloheksanon
Ketika bercampur warnanya menjadi kuning pucat dan terbentuk 2 lapisan. Diatas berwarna kuning pucat, lapisan bawah bening.

7.4 Pembuatan Oksim
No.
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1.
Dilarutkan 1 gram hidroksilamin HCL + 1,5 gram CUSO4.5H2O + 4 mL air
Larutan berwarna hijau
2.
Dipanaskan larutan sampai 35oC, ditambahkan sikloheksanon , ditutup labu dan digoncangkan 1-2 menit.
Berwarna hijau lumut dan sikloheksanon oksim  akan terbentuk
3.
Didinginkan labu dalam es
Terbentuk endapan berwarna putih
4.
Endapan disaring dengan corong Hirsch, dicuci dengan 2 ml air es dan dikeringkan
Endapan menjadi bersih dan setelah dikeringkan menajdi kering

7.5 Reaksi Haloform
No.
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1.
5 tetes Aseton + 3 mL larutan NaOH 5% + larutan iodium iodida
Larutan berwarna merah betadine
2.
2 Propanol 3 mL + 3 tetes Iodium Iodida
Larutan dari berwarna kuning menjadi kuning pekat sampai coklat
3.
Tembakau 0,5 gram + aquades 10 mL + Iodium Iodida 3 tetes
Larutan tetap berwarna coklat dari warna tembakau tersebut
4.
3 mL Larutan Iodium Iodida + Sikloheksanon
Terjadi 2 lapisan warna. Diatas berwarna magenta dan dibawah berwarna merah

7.6 Kondensasi Aldol
No.
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1.
0,5 ml Asetaldehid + 4 mL NaOH 1%, digoncang dan dicatat baunya
Larutan berwarna bening terdapat bau seperti balon
2.
Dididihkan campuran 3 menit
Larutan berwarna kuning dan timbul bau tengik
3.
Disusun alat refluks. Dalam labu ditempatkan etanol, 1 mL aseton, 2 mL benzaldehid dan 5 mL NaOH 5%, Campuran direfluks 5 menit
Terdapat endapan bukan kristal.

VIII. Pembahasan

Aldehid dan keton merupakan senyawa yang mempunyai gugus karbonil,yakni C=O. oleh karena itu aldehid dan keton memiliki sifat yang umumnya sama terhadap gugus karbonil. prinsip yang perlu kita pahami dalam berbagai jenis reaksi pada senyawa karbonil khusunya aldehid dan keton adalah senyaw senyawa aldehid dan keton yang merupakan molekul polar karena memiliki suattu ikatan karbonil karena memungkinkan adanya momen dipol antara ikatan karbon dan oksigen  ( http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/20/reaksi-reaksi-aldehid-dan-keton198/ )

Pada percobaan kali ini,kami melakukan beberapa pengujian mengenai aldehid dan keton sebagai berikut :

8.1  Uji cermin kaca,tollens

Pada percoban uji cermin kaca kami,kami membuat dahulu pereaksi tollens dengan cara 2 ml larutan perak nitrat 5% ditambahkan dengan 2 tetes larutan NaOH 5% lalu ditambahkan tetes demi tetes larutan amonium hidroksida 2% kemudian diaduk,uji tolens merupakan salah satu uji yang digunakan untuk membedakan antara aldehid dan keton yang dilihat dari sifat sifatnya . Setelah terbuat pereaksi tollens,kami menguji dengan benzaldehid,formalin,sikloheksanon. Untuk uji formalin,kami menambahkan 2 tetes uji formalin dengan 1 ml tollens kemudian kami diamkan selama 10 menit.saat kami diamkan selama 10 menit,campuran terbentuk cermin kaca. Kemudian pada uji benzaldehid,kami melakukan perlakuan yang sama dimana 2 tetes benzaldehid ditambahkan dengan 1ml tollens berdasarkan hasil pengamatan kami tidak melihat campuran terbentuk apa apa,karena reaksi tidak terjadi maka kami panaskan tabung dalam penangas air selama kurang lima menit,setelah dipanaskan barulah terbentuk cermin kaca. Selanjutnya,kami menguji dengan sikoheksanon. 2 ml sikloheksanon ditambahkan dengan 1 ml pereaksi tollens,setelah kami campurkan,kami tidak melihat adanya terbentuk cermin kaca. Kemudian,kami menguji 2 tetes aseton yang ditambahkan dengan 1 ml pereaksi tollens dan hasilnya tidak terbentuk cermin kaca

8.2 Uji benedict

Pada uji benedict,ke dalam masing masing dari empat tabung reaksi kami tambahkan 5 ml pereaksi benedict,dimana cara membuat pereaksi benedict yakni dengan larutan 173gr natrium sitrat dan 100 gr natrium karbonat dalam aquadest di aduk dan dsaring ke dalam filtrat kemudian ditambahkan dengan larutan 17,3 gr CuSO4 5H2O dalam 100 ml air,kemudian di encerkan. Setelah kami membuat pereaksi benedict,kami menguji formalin,aseton dan sikloheksanon.
Pada uji formalin,kami menambahkan 5 ml benedict dengan 5 tetes formalin,berdasarkan hasil pengamatan kami melihat adanya perubahan warna pada larutan dimana pada larutan berwarna biru pekat dan dibagian bawah larutan terdapat endapan merah bata. Kemudian kami menguji 5 ml pereaksi benedict dengan ditambahkannya 5 tetes benzaldehid. Saat kami campurkan,terlihat terbentuknya pada  3lapisan. Dimana pada bagian atas larutan berwarna biru pekat,pada bagian tengah bening dan di bawah berwarna biru. Setelah itu, kami uji 5 tetes aseton dengan ditambahkan 5 ml benedict. Setelah dicampurkan,larutan menjadi berwarna biru pekat. Kemudian,pada uji sikloheksanon dimana 5 ml benedict ditambahkan dengan 5 tetes sikloheksanon menghasilkan pada larutan terdapat minyak pada bagian atas dan diawahnya berwarna biru muda.

 8.3 Pengujian dengan fenildirazin’

Pada percobaan fenilhidrazin,5 ml fenilhidrazain kami tambahkand dengan 10 ml bahan yang akan diuji.pada percobaan ini,kami menggunakan benzaldehida sebagai bahan yang kan kami uji.setelah kami campurkan,campuran kami tutp dan kami guncang dengan kuat selama 1-2 menit .berdasarkan hasil pengamatan,kami mendapatkan hasil yakni ketika campuran tersebut bercampur,terbentuknya perubahan warna menjadi kuning,kemudian setelah kamiguncang,campuran kami diamkan selama beberapa benit.setelah didiamkan campuan terbentuk 3 lapisan,dimana pada lapisan pertama (lapisan atas) berwarna kuning, di tengah berwarna putih dan dibawah berwarna kuning. Setelah benzaldehid,kami juga menguji fenildirazin dengan 10 ml sikloheksanon,dengan perlakuan yang sama yakni dengan diguncang kuat selama 1-2 menit,setelah itu didiamkan. Berdasarkan hasil pengmatan,kami mendapatlan hasil yakni ketika campuran bercampur terjadnya perubahan warna menjadi kuning puccat dan terbentuk dua lapisan,diman pada lapisan pertama (Atas)  dan pada bagian bawah berwarna beiingn

8.4 Pembuatan oksim
Pada percobaan oksim.dilarutkan 1 gram hidroksilamin dalam 4 ml air dimana awalnya larutan berwarna hijau,setelah itu kami panaskan hinigga mencapai 35 derajat celcius , kemudian ditambahkan dengan sikloheksanon kedalam tabung reaksi kemudian kami tutup dan kami guncang selama kira kira 1 sampai 2 menit,setelah digunacangkan campuran yang terjadi perubahan warna menjadi hijau lumut,dan sikoheksanon mulai terbentuk. Kemudian,kami dinginkan campuran dengan mengunakan es,saat didinginkan kami melihat adanya endapayn ynag berwarna putih tebentuk,endapan kemudian kami saring dengan menggunakan corong hirsh.kemudian dicuci dengan 2 ml air es dann dikeringkan,karena adanya pencucian endapan yang kami dapat kan menjadi lebih bersih.

8.5 Reaksi Haloform
 Pada percobaan ini,kami menambkan 5 tetes aseton ke dalam 3 ml larutan NaOH 5% kemudian ditambahka larutan iodium iodida. Dimana pada pada larutan iodium iodida dibuat terlebih dahulu dengan dilarutkannya 25 gr iodium di dalam larutan 50 gr kalium iodida dalam 200 ml kmeudian diguncang guncang hingga warna konstan.Saat dilakukan penambahan,larutan berwarna menjadi merah betadine,kemudian kami melakukan uji dengan isopropanol,2 pentanon dan 3 pentanon,isopropanlo digantikkan dengan 2 propanol. Karena ketersediaan bahan dalam laboraturium, 2 pentanon dan 3 pentanon kami ganti dengan menggunkan tembakau dan sikoheksanon. Pada pengujian 2 propanol,3 ml 2 propanol ditambahkan dengan 3 tetes iodium iodida menghasilkan warna kuning pekat sampai menjadi coklat,perubahan warna yang semakin pekat dikarenakan saat penambahan iodium iodida. Kemudian kami menguji tembakau 0,5 gr,dimana tembakau yang kami uji terlebih dahulu kami gerus dan kami timbang. Setelah itu,gerusan tembakau kami tambahkan dengan 10 ml aquades kemudian ditambahakn lagi dengan 3 tetes iodium iodida,bedasarkan hasil pengamatan,kami mendapatkan hasil yakni larutan tetap berwarna coklat.warna coklat ini ditimbulkan dari warna tembakau dan juga iodium iodida.
Setelah itu,kami melakukan uji sikloheksanon. Dimana kami 3 ml larutan sikloheksanon kami tambahkan dengan 3 tetes iodium iodida. Saat kami tambahkan, kami melihat terbentuk adanya 2 lapisan pada campuran yakni pada lapisan atas berwarna magenta dan pada bagian bawah berwarna merah.

8.6 Kondensasi aldol
Pada percobaan kondensasi aldol,  0,5 ml asetaldehid kami tambahkan 4 ml NaOH 1% kemudian kmai goncang,saat kami goncang campuran tidak terjadi b=perubahan warna apa apa. Campuran tetap bening,namun memiliki bau seperti bau balon. Setelah itu campuran kami didihkan kira kira 3 menit, saat kami didihkan,campuran berubah warna menjadi kuning dan baunya lebih menyengat. Kemudian, kami melakukan refluks,tujuan refluks adalah untuk membuat campuran menjadi larutan yang homogen sehingga membentuk kristal yang dapat diukur titik lelehnya,sebelum melakukan refluks,kami menyusun alat refluks. Dimana dalam labu kami tambahkan etanol,1 ml aseton,2 ml benzaldehid dan 5 ml NaOH 5% kemudian campuran kami refluks kira kira 5 menit.
Berdasarkan hasil pengamatan,kami tidak mendapatkan hasil berupa kristal,sehingga kami tidak dapat melakukan penentuan titik leleh. Kami hanya mendapatkan hasil berupa endapan nya saja


IX. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang dilakukan,dapat ditarik kesimpulan
  • Aldehid dan keton memiliki gugus karbonil gugus karbonil merupakan gugus fungsi yang mudah menguao,reaksi pada aldehid lebih cepat daripada keton dikarenakan atom pada karbonil aldehid kurang terlindungi atau terlalu banyak gugus yang melekat
  • Perbedaan senyawa aldehid dan keton adalah aldehid dapat dioksidasi dan menghasilkan asam karboksilat,sedangkan keton tidak dapat dioksidasi. Kemudian aldehid dapat dilakukan uji tollens sedangkan keton tidak.
  • uji yang dapat dilakukan untuk membedakan aldehid dan keton bisa dilakukan dengan uji fehling, uji tollen's dan juga bisa dengan tes benedict dan tes iodoform.

X. Daftar Pustaka

Fessenden. 1997. Dasar Dasar Kimia Organik. Jakarta;Bina Aksara

Petrucci.2006. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern.Jakarta;Erlangga


Solomon. 2011. Organic Chemistry. Florida;University of south florida

Tim kimia organik.2019. Penuntun praktikum kimia organik I. Jambi;Universitas Jambi

Pertanyaan :

  1. Berdasarkan uji cermin kaca,apa yang dapat saudara simpulkan dari percobaan tersebut?
  2. Pada uji haloform,apa yang dapat kita amati bahwa terdapat iodoform dalam pembuatan larutan iodium iodida?
  3. Apa tujuan merefluks pada percobaan kondensas aldol

Lampiran 

Formalin yang direaksikan dengan pereaksi tollens

pengujiian fenilhidrazin

Kondensasi aldol

Uji benedict

Uji haloform